medcom.id Jakarta: Lima pemenang Eagle Award Documentary Competition 2017 segera diumumkan hari ini. Panitia memilih lima dari 10 film dokumenter terbaik yang telah melewati seleksi ketat. Kesepuluh film itu sudah terseleksi dari 160 proposal yang masuk.
"Hari ini adalah tahap terakhir penjurian. Dari 10 proposal yang sudah diseleksi, kita akan pilih lima proposal terbaik. Kelima pemenang berhak mendapatkan budget dan beasiswa produksi," kata Head Development Eagle Institute Tedika Pura Amanda kepada Metrotvnews.com, di sela-sela Pitching Forum Eagle Award, di Studio Metro TV, Jakarta Barat, Selasa 18 Juli 2017.
Kriteria pemenang, ucap Tedika, sama seperti penjurian Eagle Award tahun-tahun sebelumnya. Panitia mencari film-film inspiratif dan memiliki cara pandang yang menarik. "Kami mencermati gagasan baru dalam melihat Indonesia," kata dia.
Nantinya, kelima pemenang akan mendapatkan bimbingan dari para profesional di bidang film dokumenter. Kelima film dokumenter itu juga akan didistribusikan ke kompetisi film dokumenter tingkat nasional dan internasional.
Eagle Awards 2017 bertema Indonesia Pintar. Dari tema ini, Metro TV sebagai penyelenggara ingin melihat respon para peserta dalam mengangkat potensi-potensi lokal. "Kami ingin melihat bagaimana mereka mengangkat potensi lokal untuk menjadi inspirasi bagi kekuatan baru di masyarakat," katanya.
Eagle Awards memasuki penyelenggaraan yang ke-13. Kompetisi ini pertama kali digulirkan pada 2005. Eagle Award diselenggarakan Eagle Indonesia dan Metro TV. Eagle Award adalah ajang kompetisi yang dikhususkan bagi generasi muda yang tertarik dengan produksi film dokumenter. Sejumlah acara turunan Eagle Award antara lain Young Eagle Awards, Eagle Documentary Series, Eagle Special Project, dan Kalaweit WildLife.
10 Proposal semifinal Eagle Award Documentary Competition 2017:
1. Aujat: Melawan Realitas - Protus Hyasintus Asalang dan Handrianue Koli Bada Belolon Asal Papua.
2. Di Atas Genteng - Ika Yuliana dan Sangga Arta Witama asal DKI Jakarta.
3. Diaz " Membaca Orang Laut " - Muhammad Hasbi dan Muhammad Hasanul Asyary asa Riau.
4. Gubuk Baca Gang Toto - Cut Febrinab Hapsasi dan Risky Karina Putri Adal Malang asal Jawa Timur.
5. Kabut Asa Baling Karang - Ikhsan dan Nurhayatul Ulfa Adal Aceh.
6. Lentera Di Pundak Ngatapapau - Lucky Arie dan Nur Muthiawati Asal Sigi Sulawesi Tengah.
7. Melukis Mimpi Anak TKI di Serawak Mayalsia - Ineu Rahmawati dan Akad Syamifudin Asal Jawa Barat.
8. Mendengar Senyum - Carya Maharja dan Radisti Ayu Praptiwi Asal DKI Jakarta.
9. Perawat Huruf-Huruf Di Kampung Nelayan - Tantry Ika dan Yulien Lovenny Ester Gultom asal Sumatra Utara.
10. Sekolah Kolong Tanpa Seragam - Syamsudin dan Samsuddin asal Mamuju Sulwawisi Barat.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/VNx6q1gk" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
medcom.id Jakarta: Lima pemenang Eagle Award Documentary Competition 2017 segera diumumkan hari ini. Panitia memilih lima dari 10 film dokumenter terbaik yang telah melewati seleksi ketat. Kesepuluh film itu sudah terseleksi dari 160 proposal yang masuk.
"Hari ini adalah tahap terakhir penjurian. Dari 10 proposal yang sudah diseleksi, kita akan pilih lima proposal terbaik. Kelima pemenang berhak mendapatkan budget dan beasiswa produksi," kata Head Development Eagle Institute Tedika Pura Amanda kepada
Metrotvnews.com, di sela-sela Pitching Forum Eagle Award, di Studio Metro TV, Jakarta Barat, Selasa 18 Juli 2017.
Kriteria pemenang, ucap Tedika, sama seperti penjurian Eagle Award tahun-tahun sebelumnya. Panitia mencari film-film inspiratif dan memiliki cara pandang yang menarik. "Kami mencermati gagasan baru dalam melihat Indonesia," kata dia.
Nantinya, kelima pemenang akan mendapatkan bimbingan dari para profesional di bidang film dokumenter. Kelima film dokumenter itu juga akan didistribusikan ke kompetisi film dokumenter tingkat nasional dan internasional.
Eagle Awards 2017 bertema Indonesia Pintar. Dari tema ini, Metro TV sebagai penyelenggara ingin melihat respon para peserta dalam mengangkat potensi-potensi lokal. "Kami ingin melihat bagaimana mereka mengangkat potensi lokal untuk menjadi inspirasi bagi kekuatan baru di masyarakat," katanya.
Eagle Awards memasuki penyelenggaraan yang ke-13. Kompetisi ini pertama kali digulirkan pada 2005. Eagle Award diselenggarakan Eagle Indonesia dan Metro TV. Eagle Award adalah ajang kompetisi yang dikhususkan bagi generasi muda yang tertarik dengan produksi film dokumenter. Sejumlah acara turunan Eagle Award antara lain Young Eagle Awards, Eagle Documentary Series, Eagle Special Project, dan Kalaweit WildLife.
10 Proposal semifinal Eagle Award Documentary Competition 2017:
1. Aujat: Melawan Realitas - Protus Hyasintus Asalang dan Handrianue Koli Bada Belolon Asal Papua.
2. Di Atas Genteng - Ika Yuliana dan Sangga Arta Witama asal DKI Jakarta.
3. Diaz " Membaca Orang Laut " - Muhammad Hasbi dan Muhammad Hasanul Asyary asa Riau.
4. Gubuk Baca Gang Toto - Cut Febrinab Hapsasi dan Risky Karina Putri Adal Malang asal Jawa Timur.
5. Kabut Asa Baling Karang - Ikhsan dan Nurhayatul Ulfa Adal Aceh.
6. Lentera Di Pundak Ngatapapau - Lucky Arie dan Nur Muthiawati Asal Sigi Sulawesi Tengah.
7. Melukis Mimpi Anak TKI di Serawak Mayalsia - Ineu Rahmawati dan Akad Syamifudin Asal Jawa Barat.
8. Mendengar Senyum - Carya Maharja dan Radisti Ayu Praptiwi Asal DKI Jakarta.
9. Perawat Huruf-Huruf Di Kampung Nelayan - Tantry Ika dan Yulien Lovenny Ester Gultom asal Sumatra Utara.
10. Sekolah Kolong Tanpa Seragam - Syamsudin dan Samsuddin asal Mamuju Sulwawisi Barat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UWA)