Jakarta: Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menyebut penutupan sementara Stasiun Tanah Abang mampu mengurai kepadatan di jembatan penyebarangan multiguna (JPM). Stasiun tersebut ditutup pukul 15.00-19.00 WIB.
"Karena seluruh penumpang yang nantinya akan melanjutkan atau melakukan perjalanan pulang itu diarahkan, dibagi ke lima stasiun," ujar Syafrin di Balai Kota, Jakarta, Selasa, 4 Mei 2021.
Syafrin menyebut lima stasiun yang menjadi alternatif penumpang meliputi Stasiun Palmerah, Karet, Gondangdia, Duri, dan Angke. Sehingga, konsentrasi volume penumpang dari Stasiun Tanah Abang dibagi.
"Dengan demikian di kawasan Stasiun Tanah Abang tidak terjadi kepadatan," kata Syafrin.
Baca: Kerumunan di Pasar Tanah Abang, Warga Diimbau Belanja Daring
Dia menjelaskan kebijakan menutup Stasiun Tanah Abang karena kepadatan signifikan akibat pertemuan calon penumpang kereta, pengunjung, dan pedagang di JPM. Kerumunan dikhawatirkan riskan menjadi klaster penularan covid-19.
"Itu namanya kita melakukan rekayasa perjalanan, karena jika semuanya tetap disatukan di dalam satu stasiun, maka semuanya menumpuk di sana," kata dia.
Jakarta: Kepala Dinas Perhubungan
DKI Jakarta Syafrin Liputo menyebut penutupan sementara Stasiun Tanah Abang mampu mengurai kepadatan di jembatan penyebarangan multiguna (JPM). Stasiun tersebut ditutup pukul 15.00-19.00 WIB.
"Karena seluruh penumpang yang nantinya akan melanjutkan atau melakukan perjalanan pulang itu diarahkan, dibagi ke lima stasiun," ujar Syafrin di Balai Kota, Jakarta, Selasa, 4 Mei 2021.
Syafrin menyebut lima stasiun yang menjadi alternatif penumpang meliputi Stasiun Palmerah, Karet, Gondangdia, Duri, dan Angke. Sehingga, konsentrasi volume penumpang dari Stasiun
Tanah Abang dibagi.
"Dengan demikian di kawasan Stasiun Tanah Abang tidak terjadi kepadatan," kata Syafrin.
Baca:
Kerumunan di Pasar Tanah Abang, Warga Diimbau Belanja Daring
Dia menjelaskan kebijakan menutup Stasiun Tanah Abang karena kepadatan signifikan akibat pertemuan calon penumpang kereta, pengunjung, dan pedagang di JPM. Kerumunan dikhawatirkan riskan menjadi klaster penularan covid-19.
"Itu namanya kita melakukan rekayasa perjalanan, karena jika semuanya tetap disatukan di dalam satu stasiun, maka semuanya menumpuk di sana," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)