Jakarta: Baru-baru ini viral foto pengendara motor yang mengacungkan jari tengah ke rombongan pesepeda jenis road bike alias sepeda balap. Dari foto-foto yang beredar, terlihat rombongan pesepeda road bike memang memenuhi hampir seluruh bagian jalan.
Insiden ini pun sedikit mencoreng citra pesepeda di DKI Jakarta. Bahkan, tak sedikit netizen yang berpendapat kalau para pesepeda, khususnya jenis road bike, cenderung arogan saat konvoi di jalanan Ibu Kota.
Pada dasarnya, bersepeda atau gowes di jalan ada etikanya. Hal ini tak hanya berlaku untuk pengguna road bike, tapi juga seluruh pesepeda jenis apa pun.
Saki Bramono dari Jakarta Cycling Community ikut buka suara terkait insiden viral antara pemotor dengan rombongan pesepeda. Menurut Saki, ia tidak bisa memberikan penjelasan soal insiden tempo hari karena dirinya tidak berada di lokasi.
Akan tetapi, untuk beberapa kondisi, pengguna road bike memang kadang terpaksa untuk sedikit ke tengah agar bisa melewati pesepeda lain atau pengguna jalan lain.
"Kadang ada beberapa kondisi, pada saat sepeda road bike di tengah jalan, misal di kiri ada sepeda lain, jadi mereka harus ambil kanan karena kecepatannya (road bike) lumayan," kata Saki dikutip dari Youtube TonightShow, Kamis 3 Juni 2021.
"Kalau kita di jalur kiri (sepeda) itu kan ada tanda maksimal 25 km/jam. Kalau road bike itu kadang-kadang 30-32 (km/jam). Makanya kadang-kadang kita harus di luar (jalur) gitu kan, tapi secara natural karena kita juga pengendara motor, kita nggak mungkin terus di kanan, kecuali pas nyusul terus kita ke kiri lagi," beber Saki.
Sementara itu, rombongan pesepeda road bike telah menyampaikan klarifikasi lewat akun instagram @goshow.cc. Dengan menggunakan bahasa Inggris, akun tersebut mencoba menjelaskan kalau mereka gowes di jalur kanan karena menghindari bus yang menyeberang ke underpass Dukuh Atas.
Setelah situasi aman mereka pun berencana kembali ke jalur kiri. Namun, tiba-tiba sang pemotor muncul dan mengeluarkan jari tengah. Foto-foto itu pun akhirnya viral di medsos.
Jakarta: Baru-baru ini
viral foto pengendara motor yang mengacungkan jari tengah ke rombongan pesepeda jenis
road bike alias sepeda balap. Dari foto-foto yang beredar, terlihat rombongan pesepeda
road bike memang memenuhi hampir seluruh bagian jalan.
Insiden ini pun sedikit mencoreng citra pesepeda di DKI Jakarta. Bahkan, tak sedikit netizen yang berpendapat kalau para
pesepeda, khususnya jenis
road bike, cenderung arogan saat konvoi di jalanan Ibu Kota.
Pada dasarnya, bersepeda atau gowes di jalan ada etikanya. Hal ini tak hanya berlaku untuk pengguna
road bike, tapi juga seluruh pesepeda jenis apa pun.
Saki Bramono dari Jakarta Cycling Community ikut buka suara terkait insiden viral antara pemotor dengan rombongan pesepeda. Menurut Saki, ia tidak bisa memberikan penjelasan soal insiden tempo hari karena dirinya tidak berada di lokasi.
Akan tetapi, untuk beberapa kondisi, pengguna
road bike memang kadang terpaksa untuk sedikit ke tengah agar bisa melewati pesepeda lain atau pengguna jalan lain.
"Kadang ada beberapa kondisi, pada saat sepeda
road bike di tengah jalan, misal di kiri ada sepeda lain, jadi mereka harus ambil kanan karena kecepatannya
(road bike) lumayan," kata Saki dikutip dari Youtube TonightShow, Kamis 3 Juni 2021.
"Kalau kita di jalur kiri (sepeda) itu kan ada tanda maksimal 25 km/jam. Kalau
road bike itu kadang-kadang 30-32 (km/jam). Makanya kadang-kadang kita harus di luar (jalur)
gitu kan, tapi secara natural karena kita juga pengendara motor, kita
nggak mungkin terus di kanan, kecuali pas
nyusul terus kita ke kiri lagi," beber Saki.
Sementara itu, rombongan pesepeda
road bike telah menyampaikan klarifikasi lewat akun instagram @goshow.cc. Dengan menggunakan bahasa Inggris, akun tersebut mencoba menjelaskan kalau mereka gowes di jalur kanan karena menghindari bus yang menyeberang ke
underpass Dukuh Atas.
Setelah situasi aman mereka pun berencana kembali ke jalur kiri. Namun, tiba-tiba sang pemotor muncul dan mengeluarkan jari tengah. Foto-foto itu pun akhirnya viral di medsos.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)