Jakarta: Sejumlah pihak terkait bakal mengevaluasi mikro lockdown di RT 03/03 Cilangkap, Cipayung Jakarta Timur. Penutupan sudah berlangsung sembilan hari akibat peningkatan kasus covid-19 usai halalbihalal.
"Kalau mengikuti aturan mikro lockdown, besok itu terakhir (Minggu, 30 Mei 2021). Namun, kita akan evaluasi, nanti kita akan adakan rapat, semua tim gugus, apakah akan kita lakukan perpanjangan atau kita tutup," ujar Ketua RW 03 Rosadi di lokasi, Sabtu, 29 Mei 2021.
Mikro lockdown di wilayah itu dimulai sejak Kamis, 20 Mei 2021. Penutupan karena tingginya penyebaran covid-19, sehingga masuk zona merah.
(Baca: Wagub DKI Beberkan Penyebab Lockdown Cipayung)
Rosadi menyebut 24 orang masih menjalani isolasi mandiri. "Jumlah warga yang melakukan isolasi mandiri awalnya ada 17, namun ditambah yang pulang dari rumah sakit sebanyak 7 orang, jadi jumlahnya ada sekitar 24," ucap dia.
Dia menuturkan warga tidak diperkenankan keluar rumah selama mikro lockdown. Hal ini untuk mencegah penyebaran virus yang pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Tiongkok, lebih luas lagi.
"Aturannya semua tidak boleh keluar atau masuk, kecuali ada kepentingan yang memang sangat penting, seperti ada keluarga yang meninggal dan itu juga tetap kita pantau," tutur dia.
Jakarta: Sejumlah pihak terkait bakal mengevaluasi mikro lockdown di RT 03/03 Cilangkap, Cipayung Jakarta Timur. Penutupan sudah berlangsung sembilan hari akibat peningkatan
kasus covid-19 usai halalbihalal.
"Kalau mengikuti aturan mikro lockdown, besok itu terakhir (Minggu, 30 Mei 2021). Namun, kita akan evaluasi, nanti kita akan adakan rapat, semua tim gugus, apakah akan kita lakukan perpanjangan atau kita tutup," ujar Ketua RW 03 Rosadi di lokasi, Sabtu, 29 Mei 2021.
Mikro lockdown di wilayah itu dimulai sejak Kamis, 20 Mei 2021. Penutupan karena tingginya penyebaran covid-19, sehingga masuk zona merah.
(Baca:
Wagub DKI Beberkan Penyebab Lockdown Cipayung)
Rosadi menyebut 24 orang masih menjalani isolasi mandiri. "Jumlah warga yang melakukan isolasi mandiri awalnya ada 17, namun ditambah yang pulang dari rumah sakit sebanyak 7 orang, jadi jumlahnya ada sekitar 24," ucap dia.
Dia menuturkan warga tidak diperkenankan keluar rumah selama mikro lockdown. Hal ini untuk mencegah penyebaran virus yang pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Tiongkok, lebih luas lagi.
"Aturannya semua tidak boleh keluar atau masuk, kecuali ada kepentingan yang memang sangat penting, seperti ada keluarga yang meninggal dan itu juga tetap kita pantau," tutur dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(REN)