Warga membersihkan endapan lumpur sisa banjir di Kelurahan Rawajati, Jakarta. Foto: MI/Bary Fathahilah.
Warga membersihkan endapan lumpur sisa banjir di Kelurahan Rawajati, Jakarta. Foto: MI/Bary Fathahilah.

Anies Bandingkan Jumlah Pengungsi 2019 dengan 2015

Nur Azizah • 29 April 2019 11:38
Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut jumlah pengungsi akibat banjir tahun ini sudah menurun jauh dari tahun-tahun sebelumnya. Dia menyebut angka pengungsi 2019 sangat berbeda, setidaknya dengan 2015.
 
"Tahun 2015 ada 230 ribu orang mengungsi dan kemarin ada 1.600 orang. Kenapa terjadi (perbedaan jumlah)?" kata Anies di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Senin, 29 April 2019.
 
Anies menyebut salah satu penyebab sedikitnya jumlah pengungsi tahun ini karena air hujan di hulu bisa dikendalikan. Hal ini berbeda  pada masa sebelumnya, dulu, air kiriman dari Bogor tumpah ke Jakarta tanpa bisa dikendalikan.

“Jadi, kalau dibandingkan sangat kecil dengan 2015 tapi kenapa keduanya terjadi ? Karena air hujan di hulu tidak dikendalikan. Begitu hujan ya langsung mengalir," ujar dia.
 
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini pun akan bekerja sama dengan Kota Bogor, Jawa Barat, untuk menambah kolam retensi. Salah satu kolam retensi hasil kerja sama dengan Kota Bogor ialah kolam retensi di Cibuluh, Bogor.
 
"Kalau itu dibuatkan waduk-waduk maka volume air yang turun akan terkendali. Itulah jangka pendek yang harus segera dituntaskan," pungkas Anies.
 
Beberapa hari lalu  banjir merendam puluhan titik di Jakarta. Pengendalian air dari hulu dianggap penyebab utamanya. 
 
Anies menyebut kawasan pesisir kerap menjadi korban pelimpahan air. Tak hanya di Ibu Kota, banjir juga terjadi di Tangerang Selatan, Depok, dan Bekasi. 
 
Baca: Anies: Banjir Tahun Ini Cepat Surut
 
Menteri Kordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan ikut bersuara terkait banjir di Jakarta. Ia meminta pemerintah daerah (pemda) tak mencari kambing hitam akibat musibah ini.
 
"Banjir ini pun akibat sampah karena kita tidak disiplin jadi kita jangan marah-marah. Kita semua tidak disiplin," kata Luhut, Minggu, 28 April 2019.
 
Luhut pun meminta warga dan para pemimpinnya untuk berhenti menyalahkan. Mereka harus berbuat nyata dan turun langsung menangani sampah. 
 
"Ayo kita kerja tangani sampah bersama dengan baik. Penanganan ini tidak boleh omong-omong, tidak hanya slogan. Turun ke bawah," ungkap dia.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan