Ilustrasi: Kendaraan terjebak kemacetan saat melintas di ruas Jalan HR Rasuna Said, Jakarta. (ANTARA/Aprillio Akbar)
Ilustrasi: Kendaraan terjebak kemacetan saat melintas di ruas Jalan HR Rasuna Said, Jakarta. (ANTARA/Aprillio Akbar)

Solusi Kemacetan Era Sutiyoso, Ahok, hingga Anies

Nur Azizah • 12 April 2018 13:59
Jakarta: Setiap pemimpin di Jakarta punya solusi mengatasi kemacetan di Ibu Kota. Mulai dari mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, Fauzi Bowo, Joko Widodo, hingga Basuki Tjahaja Purnama.
 
Tahun 2002-2007, Sutiyoso memilih bus TransJakarta sebagai salah satu moda transportasi massal. Sejumlah koridor dibangun. Tak heran bila Sutiyoso dianggap sebagai 'Bapak' TransJakarta.
 
Era selanjutnya (2007-2012), Foke, sapaan Fauzi Bowo, memperluas eksistensi TransJakarta. Ia pun membangun dua koridor extension Pulo Gadung-Bekasi dan Kali Deres-Tangerang.

Kemudian, membuat empat rute feeder busway baru, pengoperasian Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) Bekasi-Pulo Gadung, Bekasi-Kampung Rambutan dan Kali Deres-Tangerang. Di masa Jokowi, sejumlah infrastruktur pun dibangun untuk atasi kemacetan.
 
Solusi Kemacetan Era Sutiyoso, Ahok, hingga Anies
Ilustrasi Transjakarta/MI/Galih Pradipta
 
Salah satunya Jalan Layang non Tol Kasablanka dan Mass Rapid Transit (MRT). Sepekan lalu, dua rangkaian MRT tiba di Tanjung Priok, Jakarta dari Jepang.
 
Solusi kemacetan tak berhenti di zaman Jokowi. Di masa Ahok sapaan Basuki, pembangunan infrastruktur semakin gencar.
 
Mulai dari pembangunan Simpang Susun Semanggi, Light Rail Transit (LRT), Pembangunan Koridor 13 rute Tendean-Ciledug, hingga pembangunan sejumlah jalan lintas atas dan lintas bawah.
 
Namun yang meresmikan jalan itu adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Jalan tersebut yakni Underpass Lebak Bulus-Kartini, Underpass Matraman, dan Mampang-Kuningan, Flyover Bintaro dan Cipinang Lontar.
 

 
Kini, Anies yang baru memimpin Ibu Kota juga ikut mencanangkan solusi buat mengatasi kemacetan. Ia ingin mengintegrasikan seluruh moda transportasi darat untuk mengatasi kemacetan di Jakarta.
 
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini akan mengumpulkan 25 operator transportasi darat, Jumat, 13 April 2018.
 
"Kita akan mulai pembicaraan tentang integrasi kendaraan umum di Jakarta. Pertemuan ini pertama yang pernah dilakukan. Jumat besok kita akan solving masalah dengan mereka," ungkap Anies, Jakarta, Kamis, 12 April 2018.
 
Baca: Uji Coba Underpass Matraman Berimbas Kemacetan Panjang
 
Anies menuturkan, integrasi ini untuk memastikan kendaraan umum memiliki rute yang lebih luas dan dapat menjangkau semua tempat. Antarmoda setidaknya harus memiliki integrasi rute, tarif, dan manajemen.
 
"Kita harus ada kesepakatan. Negara lain saja sudah mengoperasikan. Prosesnya emang tidak sederhana tapi kami percaya kalau kesepakatan dilakukan antarsemua operator termasuk Pemerintah. Maka kita akan mencapai hasil optimal," kata mantan Rektor Universitas Paramadina ini.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan