"Besek bambu, daun pisang, daun jati dan lain-lain yang berasal dari bahan alami, ataupun wadah guna ulang yang masih layak dan higenis," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto dalam keterangan tertulis, Rabu, 12 Juni 2024.
Panitia kurban juga diminta mengelola limbah dengan tepat. Limbah kurban dipastikan tidak mengotori lingkungan hingga menimbulkan bau tak sedap.
Panitia kurban, kata Asep, dapat mengubur limbah kurban di dalam lubang tanah minimal 1 m3 untuk sapi berukuran 400-600 kg dan minimal 0,3 m3 untuk kambing yang berukuran 25-35 kg. Selain itu, limbah-limbah itu bisa diolah kembali dalam bentuk pengomposan.
"Jangan sampai membiarkan limbah hewan kurban seperti darah dan isi perut tanpa ditangani hingga berceceran, lalu membuangnya ke got, selokan, dan kali," ujar dia.
Baca Juga: Simak! Bacaan Doa dan Tata Cara Menyembelih Hewan Kurban |
Hal serupa diungkapkan anggota Komisi B DPRD Jakarta Muhammad Taufik Zoelkifli. Dia mengimbau masjid menggunakan kemasan ramah lingkungan.
"Kami anjurkan pakai bahan yang ramah lingkungan dan tidak memakai kantong plastik hitam saat pendistribusian," kata Taufik saat dihubungi, Selasa, 4 Juni 2024.
Taufik mengusulkan daging dibungkus menggunakan besek atau anyaman daun pisang. Masjid dan rumah pemotongan hewan bisa memakai alternatif lain.
"Intinya supaya tidak menimbulkan masalah lanjutan bagi lingkungan dan kesehatan," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id