medcom.id, Jakarta: Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta semua anak jalanan yang terjaring razia kembali sekolah. Sebab, banyak anak yang putus sekolah kembali ke jalan untuk mencari uang.
Dalam kunjungannya di Panti Sosial Asuhan Anak Putera 1, Cengkareng, mantan Wali Kota Blitar itu mengatakan, kebanyakan penghuni panti adalah anak jalanan yang memiliki masalah keluarga dan ekonomi. Semua anak jalanan di panti putus sekolah.
“Kita akan kembalikan mereka ke sekolah. Kalau mereka sudah tidak punya orangtua, akan kita asuh di panti sosial. Kalau masih punya keluarga, kita kembalikan ke keluarganya. Kalau keluarganya tidak mampu ya kita ambil, diasuh. Setelah kita bina kita kembalikan lagi ke keluarganya,” kata Djarot di Panti Sosial Asuhan Anak Putera 1, Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (18/6/2015).
Dijelaskan Djarot, penghuni panti sosial akan dibina dan disekolahkan hingga tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) secara gratis. Dia ingin seluruh anak Jakarta mendapat pendidikan yang layak.
“Tidak boleh ada anak yang putus sekolah, wajib belajar hingga 18 tahun, tingkat SMA,”imbuhnya.
Namun Djarot menegaskan, bila anak jalanan yang sudah dikirim ke keluarganya kembali menjadi PMKS, maka Pemprov DKI akan menindak tegas dengan tindak pidana sesuai Peraturan Daerah (Perda) No. 8 tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.
“Kalau ketangkap lagi terpaksa kita pidanakan. Tindakan tegas ini kita lakukan karena mental bangsa kita bukan mental pengemis. Kalau dia suka mengamen akan kami promosikan. Pemerintah juga bisa pakai keahlian mereka, kami bayar,” ujarnya.
medcom.id, Jakarta: Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta semua anak jalanan yang terjaring razia kembali sekolah. Sebab, banyak anak yang putus sekolah kembali ke jalan untuk mencari uang.
Dalam kunjungannya di Panti Sosial Asuhan Anak Putera 1, Cengkareng, mantan Wali Kota Blitar itu mengatakan, kebanyakan penghuni panti adalah anak jalanan yang memiliki masalah keluarga dan ekonomi. Semua anak jalanan di panti putus sekolah.
“Kita akan kembalikan mereka ke sekolah. Kalau mereka sudah tidak punya orangtua, akan kita asuh di panti sosial. Kalau masih punya keluarga, kita kembalikan ke keluarganya. Kalau keluarganya tidak mampu ya kita ambil, diasuh. Setelah kita bina kita kembalikan lagi ke keluarganya,” kata Djarot di Panti Sosial Asuhan Anak Putera 1, Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (18/6/2015).
Dijelaskan Djarot, penghuni panti sosial akan dibina dan disekolahkan hingga tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) secara gratis. Dia ingin seluruh anak Jakarta mendapat pendidikan yang layak.
“Tidak boleh ada anak yang putus sekolah, wajib belajar hingga 18 tahun, tingkat SMA,”imbuhnya.
Namun Djarot menegaskan, bila anak jalanan yang sudah dikirim ke keluarganya kembali menjadi PMKS, maka Pemprov DKI akan menindak tegas dengan tindak pidana sesuai Peraturan Daerah (Perda) No. 8 tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.
“Kalau ketangkap lagi terpaksa kita pidanakan. Tindakan tegas ini kita lakukan karena mental bangsa kita bukan mental pengemis. Kalau dia suka mengamen akan kami promosikan. Pemerintah juga bisa pakai keahlian mereka, kami bayar,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)