medcom.id, Jakarta: Kementerian Dalam Negeri mencoret beberapa alokasi anggaran kunjungan kerja ke luar negeri Pemprov DKI Jakarta di APBD 2015. Itu merupakan hasil evaluasi Kemendagri terhadap APBD DKI Jakarta 2015.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tak mempermasalahkan putusan itu.
"Ya nggak ada masalah kok, selama enggak mark up," ujar Ahok di Balaikota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (18/3/2015) pagi.
Dalam draft APBD 2015 tercatat sejumlah perjalanan dinas ke beberapa seperti Belanda, Inggris, Rusia, Italia, dan Jepang. Kebanyakan adalah kegiatan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.
Tercatat, perjalanan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) ke Rotterdam, Belanda. Biaya yang dialokasikan mencapai Rp1.498.032.000. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka pendidikan dan latihan Intership Integrated Urban Water Management (Sister City Jakarta-Rotterdam).
Kemudian ada juga Kunker ke London, Inggris yang dianggarkan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dengan dana senilai Rp1.296.530.400. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka ikut berpartisipasi di kegiatan Hello Indonesia 2015.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI juga merencanakan kunjungan kerja ke Moskow, Rusia dalam rangka kegiatan Otdykh Leisure. Anggaran yang dibutuhkan dalam kunker ini mencapai Rp2.011.344.000.
Dinas Pariwisata juga merencanakan kunjungan kerja ke Roma dan Milan di Italia. Di Roma pejabat Pemprov akan menghadiri acara Culture Week. Sementara di Roma mereka akan menghadiri World Expo. Kunjungan kerja ke Negeri Pizza itu menghabiskan anggaran Rp2.014.347.600.
Untuk kawasan Asia, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI merencanakan kunjungan kerja ke Jepang dengan anggaran Rp855.528.000.
Tak hanya pegawai di lingkungan Balai Kota, Pemerintah Provinsi DKI juga menganggarkan kunjungan kerja ke luar negeri bagi pejabat di Sekretariat DPRD. Anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 1.053.576.000.
Ahok, sapaan akrab Basuki, mengatakan pihaknya kini tengah menyisir anggaran. Dia berjanji akan membuka semua data ke masyarakat. Bila ditemukan hal tak wajar, Pemprov akan langsung menyetop.
"Makanya saya mau buka semua biar masyarakat nilai wajar nggak uang segitu-segitu, aturannya sesuai nggak. Kalau gak wajar ya kita kunci semua," bebernya.
Di APBD DKI Jakarta, kata Ahok, tercatat lebih dari 8 ribu kegiatan yang mesti dipantau. Pihaknya, kata dia, sedang mengkaji format agar seluruh kegiatan itu bisa diawasi. "Kita lagi cari formatnya gimana, karena kan banyak ada 8 ribu lebih kegiatan. Jadi nanti bisa tahu, jakarta mainnya apa aja. Siapa yang curang, siapa yang kelebihan duit, tangkapin semua deh," pungkasnya.
medcom.id, Jakarta: Kementerian Dalam Negeri mencoret beberapa alokasi anggaran kunjungan kerja ke luar negeri Pemprov DKI Jakarta di APBD 2015. Itu merupakan hasil evaluasi Kemendagri terhadap APBD DKI Jakarta 2015.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tak mempermasalahkan putusan itu.
"Ya nggak ada masalah kok, selama enggak
mark up," ujar Ahok di Balaikota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (18/3/2015) pagi.
Dalam draft APBD 2015 tercatat sejumlah perjalanan dinas ke beberapa seperti Belanda, Inggris, Rusia, Italia, dan Jepang. Kebanyakan adalah kegiatan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.
Tercatat, perjalanan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) ke Rotterdam, Belanda. Biaya yang dialokasikan mencapai Rp1.498.032.000. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka pendidikan dan latihan Intership Integrated Urban Water Management (Sister City Jakarta-Rotterdam).
Kemudian ada juga Kunker ke London, Inggris yang dianggarkan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dengan dana senilai Rp1.296.530.400. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka ikut berpartisipasi di kegiatan Hello Indonesia 2015.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI juga merencanakan kunjungan kerja ke Moskow, Rusia dalam rangka kegiatan Otdykh Leisure. Anggaran yang dibutuhkan dalam kunker ini mencapai Rp2.011.344.000.
Dinas Pariwisata juga merencanakan kunjungan kerja ke Roma dan Milan di Italia. Di Roma pejabat Pemprov akan menghadiri acara Culture Week. Sementara di Roma mereka akan menghadiri World Expo. Kunjungan kerja ke Negeri Pizza itu menghabiskan anggaran Rp2.014.347.600.
Untuk kawasan Asia, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI merencanakan kunjungan kerja ke Jepang dengan anggaran Rp855.528.000.
Tak hanya pegawai di lingkungan Balai Kota, Pemerintah Provinsi DKI juga menganggarkan kunjungan kerja ke luar negeri bagi pejabat di Sekretariat DPRD. Anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 1.053.576.000.
Ahok, sapaan akrab Basuki, mengatakan pihaknya kini tengah menyisir anggaran. Dia berjanji akan membuka semua data ke masyarakat. Bila ditemukan hal tak wajar, Pemprov akan langsung menyetop.
"Makanya saya mau buka semua biar masyarakat nilai wajar nggak uang segitu-segitu, aturannya sesuai nggak. Kalau gak wajar ya kita kunci semua," bebernya.
Di APBD DKI Jakarta, kata Ahok, tercatat lebih dari 8 ribu kegiatan yang mesti dipantau. Pihaknya, kata dia, sedang mengkaji format agar seluruh kegiatan itu bisa diawasi. "Kita lagi cari formatnya gimana, karena kan banyak ada 8 ribu lebih kegiatan. Jadi nanti bisa tahu, jakarta mainnya apa aja. Siapa yang curang, siapa yang kelebihan duit, tangkapin semua deh," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)