Kantor Kelurahan Cipete-- MTVN/Zulfikar Fazli
Kantor Kelurahan Cipete-- MTVN/Zulfikar Fazli

Mereka Menderita karena Konflik Ahok vs DPRD

Achmad Zulfikar Fazli • 13 Maret 2015 16:42
medcom.id, Jakarta: Konflik Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan anggota DPRD DKI membuat petugas Posyandu menderita. Mereka terpaksa menjalankan tugas selama tiga bulan secara suka rela karena belum menerima gaji.
 
Kelurahan sebetulnya telah memiliki rencana penganggaran dalam program Posyandu terkait makanan tambahan dan honor. Namun, akibat dana APBD 2015 yang belum cair membuat rencana penggaran tersebut tidak dapat dijalankan seluruhnya, terutama honor.
 
"Di anggaran kami memang ada untuk makan tambahan dan honor mereka. Tapi kan semua tahu, lagi tidak stabil. Jadi honor belum (dibayarkan)," kata Kepala Seksi Pemberdayaan Ekonomi dan Kesra Kelurahan Cipete Selatan, Indrati Wahyuni kepada Metrotvnews.com di Kelurahan Cipete Selatan, Jalan Palem, Cilandak, Jakarta Selatan, jumat (13/3/2015).

Makanan tambahan saja, kata dia, harus didapatkan dari swadaya masyarakat. Meski demikian, sambung dia, pihaknya sejauh ini belum mendapatkan keluhan dari petugas Posyandu yang tiga bulan ini bekerja tanpa bayaran.
 
Sebab, mereka mengetahui eksekutif dan legislatif sedang tidak akur. Petugas Posyandu juga sadar tugas mereka melayani masyarakat. "Jadi tidak ada (keluhan), karena mereka kesadarannya juga untuk masyarakat," pungkas dia.
 
Sekretaris Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Nurlaila pun mengakui bahwa kader Posyandu selama ini tidak mendapatkan honor dalam menjalankan tugasnya.
 
Pihaknya hanya dapat memberikan makanan tambahan melalui uang kas kelurahan serta swadaya masyarakat. "Kalau operasional, sementara kami dari kas Kelurahan dan swadaya masyarakat. Alhamdulillah tertutupi," kata dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan