Jakarta: PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) akan memeriksa suhu tubuh penumpang kereta rel listrik (KRL) secara acak (random check) pada Kamis, 12 Maret 2020. Pengecekan demi mengurangi potensi penyebaran virus korona (covid-19).
"Petugas akan melakukan random check suhu tubuh pengguna di stasiun-stasiun jalur Bogor-Depok," kata VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, 12 Maret 2020.
Langkah ini diambil karena tingginya jumlah pengguna lintas Bogor/Depok menuju Jakarta Kota/Angke/Jatinegara selama satu tahun mencapai 199 juta pengguna. Rata-rata pengguna jalur tersebut per hari mencapai 546 ratus orang, atau 69 persen total pengguna KRL keseluruhan.
"(Pengecekan suhu tubuh) menanggapi informasi beredar risiko penyebaran covid-19 melalui transportasi publik," sambung Anne.
Baca: KRL Turut Antisipasi Penyebaran Virus Korona di Gerbong Kereta
Tim kesehatan bersama jajaran pegawai KCI juga akan melakukan sosialisasi lanjutan ke sejumlah stasiun. Kegiatan ini berupa edukasi pencegahan penyebaran korona dan pembagian masker kepada pengguna.
Sejak Senin, 3 Februari 2020, KCI menyosialisasikan cara cuci tangan, pembagian masker di 36 stasiun dan menyediakan 700 botol cairan pencuci tangan di 88 rangkaian dan 80 stasiun.
"Kami juga menyiapkan pos kesehatan di 30 stasiun KRL. Bila tidak dapat ditangani, petugas kesehatan akan merujuk pengguna ke rumah sakit terdekat," ujar Anne.
Pegawai PT KCI yang berinteraksi langsung dengan pelanggan dicek kesehatannya sebelum dinas. Rangkaian kereta juga dibersihkan secara berkala dengan disinfektan. Dia mengimbau pengguna KRL tidak meludah sembarangan, menggunakan masker saat sedang sakit, dan memeriksakan diri bila merasa kurang sehat.
Ilustrasi stasiun KRL di Jabodetabek. MI/Barry Fathahilah
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak menampik rute KRL Bogor-Jakarta Kota berpotensi risiko covid-19. Pihaknya telah memetakan hal itu sebagai upaya mitigasi.
"Jadi yang disampaikan itu bukan bahwa saat ini ada kasus, bukan, tapi bahwa saat ini kita punya potensi risiko-risiko, salah satunya adalah transportasi, tapi juga yang aspek-aspek lain," kata Anies di Balai Kota DKI, Rabu 11 Maret 2020.
Pemetaan didapat dari data sebaran orang dalam pemantauan (ODP) dan data pasien dalam pengawasan (PDP). Dinas Perhubungan akan mengomunikasikan upaya mitigasi ke seluruh jajaran operator transportasi umum.
Jakarta: PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) akan memeriksa suhu tubuh penumpang kereta rel listrik (KRL) secara acak (
random check) pada Kamis, 12 Maret 2020. Pengecekan demi mengurangi potensi penyebaran virus korona (covid-19).
"Petugas akan melakukan
random check suhu tubuh pengguna di stasiun-stasiun jalur Bogor-Depok," kata VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, 12 Maret 2020.
Langkah ini diambil karena tingginya jumlah pengguna lintas Bogor/Depok menuju Jakarta Kota/Angke/Jatinegara selama satu tahun mencapai 199 juta pengguna. Rata-rata pengguna jalur tersebut per hari mencapai 546 ratus orang, atau 69 persen total pengguna KRL keseluruhan.
"(Pengecekan suhu tubuh) menanggapi informasi beredar risiko penyebaran covid-19 melalui transportasi publik," sambung Anne.
Baca:
KRL Turut Antisipasi Penyebaran Virus Korona di Gerbong Kereta
Tim kesehatan bersama jajaran pegawai KCI juga akan melakukan sosialisasi lanjutan ke sejumlah stasiun. Kegiatan ini berupa edukasi pencegahan penyebaran korona dan pembagian masker kepada pengguna.
Sejak Senin, 3 Februari 2020, KCI menyosialisasikan cara cuci tangan, pembagian masker di 36 stasiun dan menyediakan 700 botol cairan pencuci tangan di 88 rangkaian dan 80 stasiun.
"Kami juga menyiapkan pos kesehatan di 30 stasiun KRL. Bila tidak dapat ditangani, petugas kesehatan akan merujuk pengguna ke rumah sakit terdekat," ujar Anne.
Pegawai PT KCI yang berinteraksi langsung dengan pelanggan dicek kesehatannya sebelum dinas. Rangkaian kereta juga dibersihkan secara berkala dengan disinfektan. Dia mengimbau pengguna KRL tidak meludah sembarangan, menggunakan masker saat sedang sakit, dan memeriksakan diri bila merasa kurang sehat.
Ilustrasi stasiun KRL di Jabodetabek. MI/Barry Fathahilah
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak menampik rute KRL Bogor-Jakarta Kota berpotensi risiko covid-19. Pihaknya telah memetakan hal itu sebagai upaya mitigasi.
"Jadi yang disampaikan itu bukan bahwa saat ini ada kasus, bukan, tapi bahwa saat ini kita punya potensi risiko-risiko, salah satunya adalah transportasi, tapi juga yang aspek-aspek lain," kata Anies di Balai Kota DKI, Rabu 11 Maret 2020.
Pemetaan didapat dari data sebaran orang dalam pemantauan (ODP) dan data pasien dalam pengawasan (PDP). Dinas Perhubungan akan mengomunikasikan upaya mitigasi ke seluruh jajaran operator transportasi umum.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)