medcom.id, Jakarta: Wajah area parkir Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kalijodo belum terlalu enak dipandang. Lahan parkir masih menyatu dengan lapak pedagang kaki lima (PKL).
Pantauan Metrotvnews.com, parkir kendaraan roda empat disediakan di dekat kanal banjir barat. Mobil mesti parkir paralel mengikuti garis-garis pembatas yang sudah ada.
Tapi, di lokasi yang sama, puluhan lapak PKL juga berdiri. Setidaknya ada 23 lapak PKL yang menjual makanan dan minuman di areal parkir mobil RPTRA Kalijodo.
Sekitar empat hingga lima orang juru parkir dengan rompi Dinas Perhubungan tampak mengatur parkir kendaraan pengunjung. Seorang juru parkir yang enggan menyebutkan namanya menyatakan, lahan parkir kendaraan memang sudah diatur seperti sekarang. Mobil mengambil sebagian jalan Kepanduan II, dan motor di trotoar.
"Kalau soal lapak pedagang saya enggak paham," kata si juru parkir kepada Metrotvnews.com di RPTRA Kalijodo, Jakarta Barat, Jumat 24 Februari 2017.
Saat ini, kendaraan roda empat dikenai tarif parkir Rp5 ribu. Mereka yang membawa kendaraan roda dua dikenai tarif Rp2 ribu.
Sementara itu, PKL di RPTRA Kalijodo mengaku tidak pernah dilarang mangkal di lokasi itu. Emi, salah PKL mengaku, sudah sekitar sebulan terakhir mangkal di RPTRA Kalijodo.
"Ya memang bagian sini untuk mobil juga. Tapi ya enggak dilarang juga kok dagang," kata Emi.
Keberadaan PKL di RPTRA Kalijodo memang sempat menjadi sorotan Gubernur DKI Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama. Namun, Ahok memang tidak secara langsung melarang PKL mangkal di RPTRA Kalijodo.
Ahok justru meminta Wali Kota Jakarta Utara Wahyu Haryadi dan Wali Kota Jakarta Barat, Anas Effendi buat mendata para PKL. Selain didata, Ahok meminta pedagang PKL dibuatkan akun rekening Bank DKI. Ahok juga meminta pedagang didaftarkan kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Yang makanannya enggak aman, kami usir," kata Ahok saat meresmikan RPTRA Kalijodo, Rabu 22 Februari 2017.
medcom.id, Jakarta: Wajah area parkir Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kalijodo belum terlalu enak dipandang. Lahan parkir masih menyatu dengan lapak pedagang kaki lima (PKL).
Pantauan
Metrotvnews.com, parkir kendaraan roda empat disediakan di dekat kanal banjir barat. Mobil mesti parkir paralel mengikuti garis-garis pembatas yang sudah ada.
Tapi, di lokasi yang sama, puluhan lapak PKL juga berdiri. Setidaknya ada 23 lapak PKL yang menjual makanan dan minuman di areal parkir mobil RPTRA Kalijodo.
Sekitar empat hingga lima orang juru parkir dengan rompi Dinas Perhubungan tampak mengatur parkir kendaraan pengunjung. Seorang juru parkir yang enggan menyebutkan namanya menyatakan, lahan parkir kendaraan memang sudah diatur seperti sekarang. Mobil mengambil sebagian jalan Kepanduan II, dan motor di trotoar.
"Kalau soal lapak pedagang saya enggak paham," kata si juru parkir kepada
Metrotvnews.com di RPTRA Kalijodo, Jakarta Barat, Jumat 24 Februari 2017.
Saat ini, kendaraan roda empat dikenai tarif parkir Rp5 ribu. Mereka yang membawa kendaraan roda dua dikenai tarif Rp2 ribu.
Sementara itu, PKL di RPTRA Kalijodo mengaku tidak pernah dilarang mangkal di lokasi itu. Emi, salah PKL mengaku, sudah sekitar sebulan terakhir mangkal di RPTRA Kalijodo.
"Ya memang bagian sini untuk mobil juga. Tapi ya enggak dilarang juga kok dagang," kata Emi.
Keberadaan PKL di RPTRA Kalijodo memang sempat menjadi sorotan Gubernur DKI Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama. Namun, Ahok memang tidak secara langsung melarang PKL mangkal di RPTRA Kalijodo.
Ahok justru meminta Wali Kota Jakarta Utara Wahyu Haryadi dan Wali Kota Jakarta Barat, Anas Effendi buat mendata para PKL. Selain didata, Ahok meminta pedagang PKL dibuatkan akun rekening Bank DKI. Ahok juga meminta pedagang didaftarkan kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Yang makanannya enggak aman, kami usir," kata Ahok saat meresmikan RPTRA Kalijodo, Rabu 22 Februari 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)