Jakarta: Penyakit demam berdarah dengue (DBD) di DKI Jakarta harus diwaspadai dari Maret-Mei 2024. Prediksi ini diketahui dari kanal iklim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofidika (BMKG).
“DBD iklim kita buat sebagai program peringatan dini penyakit DBD berbasis iklim,” kata Kadinkes DKI Ani Puspitawati kepada Medcom.id, Minggu, 24 Maret 2024.
Tidak ada wilayah yang masuk kategori aman di Jakarta pada prediksi Maret 2024. Jakarta Barat dan Pusat menjadi wilayah awas. Sementara itu, Jakarta Timur, Pusat, dan Utara berstatus Waspada.
Angka insiden di Jakarta Barat ditaksir mencapai 12,2 dan Jakarta Selatan sebesar 11,5. Sementara itu, angka insiden di Jakarta Utara diprediksi mencapai 5,0, Jakarta Pusat 4,5, dan Jakarta Timur 8,9.
Jakarta Barat, Pusat, dan Selatan akan diprediksi mengalami penurunan pada April 2024. Angka insiden di Jakrta Barat diperkirakan menjadi 10,9, Jakarta Selatan menjadi 11,0, dan Jakarta Pusat sebesar 4,4.
Angka insiden di Jakarta Utara dan Jakarta Timur malah diprediksi naik pada April 2024. Jakarta Utara menjadi 5,1 dan Jakarta Timur menjadi 9,8.
Angka insiden baru diprediksi turun di semua wilayah di Jakarta pada Mei 2024. Namun, semuanya masih masuk kategori waspada terhadap DBD.
Angka insiden di Jakarta Barat diprediksi menjadi 8,6, Jakarta Utara menjadi 5,0, Jakarta Pusat menjadi 4,2, Jakarta Selatan menjadi 9,5, dan Jakarta Timur menjadi 8,7.
Angka itu didasari prediksi cuaca dan kelembaban di Jakarta. Dua indikator itu menentukan perkembangan nyamuk penyebab DBD.
“Yang menunjukkan prediksi angka penyakit DBD dengan curah hujan dan kelembaban udara sebagai prdiktor utama,” ujar Ani.
Jakarta: Penyakit
demam berdarah dengue (DBD) di DKI Jakarta harus diwaspadai dari Maret-Mei 2024. Prediksi ini diketahui dari kanal iklim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofidika (BMKG).
“DBD iklim kita buat sebagai program peringatan dini penyakit DBD berbasis iklim,” kata Kadinkes
DKI Ani Puspitawati kepada
Medcom.id, Minggu, 24 Maret 2024.
Tidak ada wilayah yang masuk kategori aman di Jakarta pada prediksi Maret 2024. Jakarta Barat dan Pusat menjadi wilayah awas. Sementara itu, Jakarta Timur, Pusat, dan Utara berstatus Waspada.
Angka insiden di Jakarta Barat ditaksir mencapai 12,2 dan Jakarta Selatan sebesar 11,5. Sementara itu, angka insiden di Jakarta Utara diprediksi mencapai 5,0, Jakarta Pusat 4,5, dan Jakarta Timur 8,9.
Jakarta Barat, Pusat, dan Selatan akan diprediksi mengalami penurunan pada April 2024. Angka insiden di Jakrta Barat diperkirakan menjadi 10,9, Jakarta Selatan menjadi 11,0, dan Jakarta Pusat sebesar 4,4.
Angka insiden di Jakarta Utara dan Jakarta Timur malah diprediksi naik pada April 2024. Jakarta Utara menjadi 5,1 dan Jakarta Timur menjadi 9,8.
Angka insiden baru diprediksi turun di semua wilayah di Jakarta pada Mei 2024. Namun, semuanya masih masuk kategori waspada terhadap DBD.
Angka insiden di Jakarta Barat diprediksi menjadi 8,6, Jakarta Utara menjadi 5,0, Jakarta Pusat menjadi 4,2, Jakarta Selatan menjadi 9,5, dan Jakarta Timur menjadi 8,7.
Angka itu didasari prediksi cuaca dan kelembaban di Jakarta. Dua indikator itu menentukan perkembangan nyamuk penyebab DBD.
“Yang menunjukkan prediksi angka penyakit DBD dengan curah hujan dan kelembaban udara sebagai prdiktor utama,” ujar Ani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)