Jakarta: Heru Budi Hartono menjawab kritik Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta tentang kinerjanya selama satu tahun menjadi Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta. Heru mengeklaim sudah bekerja maksimal selama menjadi orang nomor satu di Jakarta.
Heru mengaku selama ini fokus pada tiga pekerjaan rumah, yakni menyelesaikan masalah banjir, kemacetan, dan tata ruang. Namun, Heru bilang permasalahan di Jakarta tidak bisa selesai jika bertindak sendiri.
"Kalau penyelesaian macet kan tidak bisa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saja. Pemerintah pusat sudah berbuat, pemda sudah berbuat ya bersama masyarakat," ujar Heru di Jakarta, Minggu, 15 Oktober 2023.
Ia pun tidak tersinggung dengan berbagai kritik yang ada. Ia menganggap kritik jadi salah satu elemen yang membantu membangun Jakarta. Ia mengapresiasi para legislator yang setia mengawasi program yang dijalankan Pemprov DKI.
"Kalau ada orang yang mengkritik berarti memperhatikan saya, berarti membantu saya untuk membangun Jakarta," tutur Heru.
Masa jabatan Heru sebagai Pj Gubernur DKI akan berakhir pada 16 Oktober 2023. Namun, belum ada keputusan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terkait jabatan Pj Gubernur DKI. Heru menegaskan akan menerima keputusan apa pun yang dibuat Kemendagri.
"Ya kalau diperpanjang ya silakan. Kita jalankan tanggung jawab itu. Ya kalau enggak ya kembali sebagai Kepala Sekretariat Presiden kan," ungkap dia.
Catatan NasDem Terkait Kinerja Heru Budi
Sebelumnya, Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta memiliki sejumlah catatan terkait kinerja Heru Budi Hartono sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta selama satu tahun belakangan. Kinerja Heru di Jakarta dinilai hanya sebatas formalitas dan seremoni.
"Fraksi NasDem DKI menilai kinerja heru hanyalah sebatas seremoni saja dan ternyata beliau terlihat sangat gugup memimpin Jakarta," kata Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta Wibi Andrino, Jumat, 13 Oktober 2023.
Kegugupan Heru terlihat saat menangani kasus polusi udara. Beberapa tanggapan tidak pantas sempat keluar dari Heru. Hal ini pun dinilai hanya membuat masyarakat gelisah dan tidak yakin polusi udara di Ibu Kota bisa dikendalikan.
Anggota Komisi C DPRD DKI itu memandang Heru Budi juga tidak mampu menyelesaikan kemacetan di Jakarta. Justru, dia menyebut kemacetan di Ibu Kota semakin tak terkendali.
Wibi juga menyoroti nasib warga Kampung Bayam kala Heru Budi menjabat. Heru gagal menjembatani warga eks gusuran Jakarta Internasional Stadium (JIS) itu menghuni Kampung Susun Bayam (KSB).
"Warga Kampung Bayam sampai dengan saat ini hak mereka untuk menempati hunian rusun tidak diberikan, dibiarkan terlantar," ujar Wibi.
Jakarta: Heru Budi Hartono menjawab kritik Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta tentang kinerjanya selama satu tahun menjadi
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta. Heru mengeklaim sudah bekerja maksimal selama menjadi orang nomor satu di Jakarta.
Heru mengaku selama ini fokus pada tiga pekerjaan rumah, yakni menyelesaikan masalah banjir, kemacetan, dan tata ruang. Namun, Heru bilang permasalahan di Jakarta tidak bisa selesai jika bertindak sendiri.
"Kalau penyelesaian macet kan tidak bisa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saja. Pemerintah pusat sudah berbuat, pemda sudah berbuat ya bersama masyarakat," ujar Heru di Jakarta, Minggu, 15 Oktober 2023.
Ia pun tidak tersinggung dengan berbagai kritik yang ada. Ia menganggap kritik jadi salah satu elemen yang membantu membangun Jakarta. Ia mengapresiasi para legislator yang setia mengawasi program yang dijalankan Pemprov DKI.
"Kalau ada orang yang mengkritik berarti memperhatikan saya, berarti membantu saya untuk membangun Jakarta," tutur Heru.
Masa jabatan Heru sebagai Pj Gubernur DKI akan berakhir pada 16 Oktober 2023. Namun, belum ada keputusan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terkait jabatan Pj Gubernur DKI. Heru menegaskan akan menerima keputusan apa pun yang dibuat Kemendagri.
"Ya kalau diperpanjang ya silakan. Kita jalankan tanggung jawab itu. Ya kalau enggak ya kembali sebagai Kepala Sekretariat Presiden kan," ungkap dia.
Catatan NasDem Terkait Kinerja Heru Budi
Sebelumnya, Fraksi NasDem DPRD
DKI Jakarta memiliki sejumlah catatan terkait kinerja Heru Budi Hartono sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta selama satu tahun belakangan. Kinerja Heru di Jakarta dinilai hanya sebatas formalitas dan seremoni.
"Fraksi NasDem DKI menilai kinerja heru hanyalah sebatas seremoni saja dan ternyata beliau terlihat sangat gugup memimpin Jakarta," kata Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta Wibi Andrino, Jumat, 13 Oktober 2023.
Kegugupan Heru terlihat saat menangani kasus polusi udara. Beberapa tanggapan tidak pantas sempat keluar dari Heru. Hal ini pun dinilai hanya membuat masyarakat gelisah dan tidak yakin polusi udara di Ibu Kota bisa dikendalikan.
Anggota Komisi C DPRD DKI itu memandang Heru Budi juga tidak mampu menyelesaikan kemacetan di Jakarta. Justru, dia menyebut kemacetan di Ibu Kota semakin tak terkendali.
Wibi juga menyoroti nasib warga Kampung Bayam kala Heru Budi menjabat. Heru gagal menjembatani warga eks gusuran Jakarta Internasional Stadium (JIS) itu menghuni Kampung Susun Bayam (KSB).
"Warga Kampung Bayam sampai dengan saat ini hak mereka untuk menempati hunian rusun tidak diberikan, dibiarkan terlantar," ujar Wibi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)