Chriswanto, anggota Komunitas Brompton Owners Group Kelapa Gading dan Sekitarnya, menyebut kejahatan terhadap pesepeda umumnya terjadi pagi hari. Biasanya pelaku menyasar pesepeda yang berangkat kerja atau berolahraga.
"Semuanya itu terjadi di lokasi yang sepi," ucap Chriswanto saat dihubungi, Kamis, 22 Oktober 2020.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Chriswanto menyebut kejahatan terhadap pesepeda makin marak di Jalan Sudirman dan seputaran Monumen Nasional (Monas). Dia menyarankan pengguna sepeda tak meletakkan barang berharga di area stang atau kantong belakang yang biasanya jadi sasaran empuk.
"Kalau diletakkan di area yang gampang terlihat, sangat mudah dirampas pembegal yang umumnya mengendarai sepeda motor," ucap Chriswanto.
Baca: Pesepeda Jadi Korban Jambret di Bundaran HI
Dia juga menyarankan pesepeda tak terlalu jauh dengan pesepeda lain. Sebab, pelaku kejahatan selalu mengincar pesepeda yang lepas dari kumpulan atau sendirian. Jika terpaksa bersepeda sendiria, warga Ibu Kota diminta menghindari jalan sepi.
"Beberapa para pelaku terhadap pesepeda sudah ada yang tertangkap itu kami apresiasi. Kemudian para polisi juga telah memperbanyak patroli dan menyebar anggota di jalur sepeda yang dinilai rawan," kata dia.
Sebelumnya, pesepeda berinisial TL menjadi korban penjambretan di kawasan Bundaran Hotel Indonesia. Dia terluka saat berusaha melawan kawanan penjambret.
(SUR)