medcom.id, Jakarta: Reklamasi pantai utara Jakarta menjadi salah satu dalih solusi permasalahan kurangnya ruang di Jakarta yang memiliki penduduk sekitar 13 juta orang. Namun bagaimana jika laju pertumbuhan di Jakarta dikendalikan supaya ruang di Jakarta tak terus berkurang?
Pengamat tata kota, Marco Kusumawijaya mengatakan, menahan laju pertumbuhan penduduk di Jakarta bukan menjadi solusi terbaik. Sebab, tingkat pertumbuhan ekonomi Jakarta rata-rata tiap tahun selalu lebih tinggi dari nasional.
Hal itu terbalik dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang lebih rendah dari nasional. Dengan demikian, Jakarta harus mau ikut menampung pertumbuhan penduduk secara nasional.
"Jadi setiap daerah ya harus menampung pertumbuhan penduduk secara nasional. Enggak bisa seolah-olah menutup diri. Enggak adil namanya," kata Marco di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa 23 Mei 2017.
Kalau Jakarta memiliki masalah dengan ruang, lanjut Marco, itu harus diselesaikan. Ia menilai pertumbuhan penduduk di Jakarta tidak menjadi masalah.
"Persoalannya adalah missmanagement. Sehingga ada ketidakadilan, ada yang tinggal di gedung mewah dan gubuk. Karena tidak adil, bukan karena tidak cukup tanahnya," jelas Marco.
Anggota tim sinkronisasi Anies-Sandi itu mengatakan, solusi terbaik bukan menambah luas lahan, tapi dengan menambah lantai seperti yang sudah dilakukan Singapura.
"Singapura itu sudah bangun lantai enam kali luas pulau. Jakarta cuma bangun lantai dua kali luas administrasi," ungkapnya.
Marco berpendapat, menambah lahan di laut juga ikut mengurangi laut. Padahal, Indonesia merupakan negara kepulauan di mana di dalam laut itu juga ada kehidupan. Di sisi lain, reklamasi memiliki dampak buruk bagi lingkungan.
"Kita enggak perlu bahas baik buruknya. Sudah jelas disimpulkan buruk dan ada proses di PTUN," tegas Marco.
medcom.id, Jakarta: Reklamasi pantai utara Jakarta menjadi salah satu dalih solusi permasalahan kurangnya ruang di Jakarta yang memiliki penduduk sekitar 13 juta orang. Namun bagaimana jika laju pertumbuhan di Jakarta dikendalikan supaya ruang di Jakarta tak terus berkurang?
Pengamat tata kota, Marco Kusumawijaya mengatakan, menahan laju pertumbuhan penduduk di Jakarta bukan menjadi solusi terbaik. Sebab, tingkat pertumbuhan ekonomi Jakarta rata-rata tiap tahun selalu lebih tinggi dari nasional.
Hal itu terbalik dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang lebih rendah dari nasional. Dengan demikian, Jakarta harus mau ikut menampung pertumbuhan penduduk secara nasional.
"Jadi setiap daerah ya harus menampung pertumbuhan penduduk secara nasional. Enggak bisa seolah-olah menutup diri. Enggak adil namanya," kata Marco di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa 23 Mei 2017.
Kalau Jakarta memiliki masalah dengan ruang, lanjut Marco, itu harus diselesaikan. Ia menilai pertumbuhan penduduk di Jakarta tidak menjadi masalah.
"Persoalannya adalah missmanagement. Sehingga ada ketidakadilan, ada yang tinggal di gedung mewah dan gubuk. Karena tidak adil, bukan karena tidak cukup tanahnya," jelas Marco.
Anggota tim sinkronisasi Anies-Sandi itu mengatakan, solusi terbaik bukan menambah luas lahan, tapi dengan menambah lantai seperti yang sudah dilakukan Singapura.
"Singapura itu sudah bangun lantai enam kali luas pulau. Jakarta cuma bangun lantai dua kali luas administrasi," ungkapnya.
Marco berpendapat, menambah lahan di laut juga ikut mengurangi laut. Padahal, Indonesia merupakan negara kepulauan di mana di dalam laut itu juga ada kehidupan. Di sisi lain, reklamasi memiliki dampak buruk bagi lingkungan.
"Kita enggak perlu bahas baik buruknya. Sudah jelas disimpulkan buruk dan ada proses di PTUN," tegas Marco.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)