medcom.id, Jakarta: Kinerja lurah di era Gubernur DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama diklaim lebih gesit ketimbang sekarang. Hal itu terlihat dari lamanya waktu penanganan masalah yang masuk melalui aplikasi Qlue.
CEO Qlue, Rama Aditya mengatakan, Ahok memiliki pengaruh dalam merespon aduan masyarakat di Qlue. Ketegasan Ahok membuat setiap kelurahan berlomba-lomba untuk menyelesaikan masalah.
Rama mencoba membandingkan penggunaan Qlue tahun lalu dan saat ini. Tahun lalu, seluruh aduan masyarakat ditindaklanjuti dengan baik.
Baca: Ahok Bongkar Kebobrokan Ketua RT/RW Jakarta
"Sekarang, dari 267 kelurahan ada 13 kelurahan yang memiliki aduan paling banyak dan belum juga ditindaklanjuti. Dulu 0 persen," kata Rama kepada Metrotvnews.com, Jakarta, Senin, 4 September 2017.
Ia menuturkan, kompetisi pada zaman kemimpinan Ahok lebih sulit. Antar kelurahan berlomba menyelesaikan aduan hanya sepersekian detik.
"Mereka main cepat-cepatan. Kelurahan yang ada di peringkat bawah itu karena lebih lama sedikit," ungkapnya.
Baca: Djarot: Laporan Qlue Menurun Artinya Semakin Bagus
Dia menjelaskan, saat itu Ahok juga rajin mengawasi kinerja wali kota hingga camat dan lurahnya. Namun, setelah ditinggal Ahok pengawasan menurun. "Ya realitasnya begitu," imbuh dia.
Ahok bahkan sempat mengancam akan memecat Lurah yang lamban merespon aduan masyarakat. Mantan Bupati Belitung Timur itu memberikan batas waktu penanganan aduan paling lambat tiga hari.
"Ahok bilang kalau misalnya lurah tiga bisa selesaikan dalam tiga hari, maka akan dipecat. Tegas," pungkasnya.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/Rkjyz1wb" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: Kinerja lurah di era Gubernur DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama diklaim lebih gesit ketimbang sekarang. Hal itu terlihat dari lamanya waktu penanganan masalah yang masuk melalui aplikasi Qlue.
CEO Qlue, Rama Aditya mengatakan, Ahok memiliki pengaruh dalam merespon aduan masyarakat di Qlue. Ketegasan Ahok membuat setiap kelurahan berlomba-lomba untuk menyelesaikan masalah.
Rama mencoba membandingkan penggunaan Qlue tahun lalu dan saat ini. Tahun lalu, seluruh aduan masyarakat ditindaklanjuti dengan baik.
Baca:
Ahok Bongkar Kebobrokan Ketua RT/RW Jakarta
"Sekarang, dari 267 kelurahan ada 13 kelurahan yang memiliki aduan paling banyak dan belum juga ditindaklanjuti. Dulu 0 persen," kata Rama kepada Metrotvnews.com, Jakarta, Senin, 4 September 2017.
Ia menuturkan, kompetisi pada zaman kemimpinan Ahok lebih sulit. Antar kelurahan berlomba menyelesaikan aduan hanya sepersekian detik.
"Mereka main cepat-cepatan. Kelurahan yang ada di peringkat bawah itu karena lebih lama sedikit," ungkapnya.
Baca:
Djarot: Laporan Qlue Menurun Artinya Semakin Bagus
Dia menjelaskan, saat itu Ahok juga rajin mengawasi kinerja wali kota hingga camat dan lurahnya. Namun, setelah ditinggal Ahok pengawasan menurun. "Ya realitasnya begitu," imbuh dia.
Ahok bahkan sempat mengancam akan memecat Lurah yang lamban merespon aduan masyarakat. Mantan Bupati Belitung Timur itu memberikan batas waktu penanganan aduan paling lambat tiga hari.
"Ahok bilang kalau misalnya lurah tiga bisa selesaikan dalam tiga hari, maka akan dipecat. Tegas," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(FZN)
