Ilustrasi. (Metrotvnews.com)
Ilustrasi. (Metrotvnews.com)

Isu Sensitif Memicu Warga Ikut Melakukan Persekusi

16 November 2017 10:33
Jakarta: Sosiolog Daisy Indira Yasmin mengungkapkan tidak semua isu mampu menggiring massa untuk melakukan sesuatu. Tetapi isu yang berkaitan dengan norma, moralitas, dan SARA adalah alat yang paling efektif untuk melakukan perilaku kolektif; pengeroyokan atau persekusi.
 
Seperti yang terjadi pada sepasang kekasih di Cikupa, Tangerang, Banten beberapa waktu lalu. Pelaku memobilisasi massa untuk melakukan persekusi terhadap R dan M dengan latar belakang isu moral; diduga berbuat mesum.
 
"Kalau ada provokatornya menyuarakan itu, sekali saja maka gampang menular ke warga lain yang sebetulnya mungkin tidak berpikir hal yang sama. Alasan ini menjadi tindakan kolektif yang akan dilakukan, sama halnya seperti kejadian suporter bola," kata Daisy, dalam Metro Pagi Primetime, Kamis 16 November 2017.

Daisy mengatakan penggunaan isu sensitif tersebut akan semakin ampuh ketika dilakukan oleh orang yang berpengaruh atau memiliki kekuasaan. Taruhlah ketua RT. Oknum hanya tinggal mengarahkan satu isu maka perilaku kolektif akan mudah terjadi.
 
Padahal, terlepas benar atau tidak atas isu yang diembuskan, masyarakat atau siapapun tidak berhak menghakimi seseorang apalagi disertai dengan tindak kekerasan dan mempermalukan orang lain secara masif.
 
"Masyarakat tidak boleh menghakimi sebelum kegiatan itu terbukti secara hukum. Artinya, mencegah untuk tidak menghakimi apalagi memberikan prasangka buruk tertentu. Itu berbahaya," katanya.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan