Jakarta: Massa aksi yang mengatasnamakan Solidaritas Santri Menggugat mendesak Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa mundur dari jabatannya. Suharso dinilai menghina kiai dan pesantren.
Massa membawa poster yang bertulisan kekecewaan kepada Suharso di depan Gedung DPP PPP di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 30 Agustus 2022. Koordinator aksi Rangga memastikan aksi bakal terus dilakukan bila belum mendapat tanggapan dari Suharso.
"Kami sudah sampaikan, jika 3x24 jam belum ada tanggapan, maka aksi akan terus dilakukan di depan Gedung DPP PPP," kata Rangga di Jakarta, Selasa, 30 Agustus 2022.
Rangga menyebut ada dua tuntutan yang dibawa pada aksi ini. Pertama, menuntut Suharso meminta maaf secara terbuka karena pernyataannya membuat gaduh masyarakat. Kedua, meminta suharso untuk mundur dari Ketum PPP.
"Tuntutan tersebut kami layangkan lagi pada aksi kali ini. Karena kami menilai Suharso tidak memiliki nilai sopan santun dalam berucap, maka harus segera mundur," ungkap dia.
Salah satu santri Della Amalia mengaku ikut aksi karena tidak terima kiai dihina. Dia menuntut Suharso untuk segera mundur dari jabatan ketua umum serta menteri Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas).
"Pernyataan Pak Suharso ini sangat menyudutkan para kiai, yaitu orang yang kami hormati. Kami rela turun ke jalan untuk menuntut pertanggungjawaban atas pernyataannya tersebut," tutur Della.
Sebelumnya, rentetan aksi telah dilakukan dari berbagai elemen. Tuntutan mereka meminta Suharso mundur dari jabatan Ketua Umum PPP dan Menteri Bappenas. Suharso didesak mundur akibat pernyataannya beberapa waktu lalu di KPK terkait 'amplop kiai'.
Majelis Syariah, Majelis Pertimbangan, dan Majelis Kehormatan PPP juga mendesak Suharso untuk mundur lewat surat yang dikirimkan kepada Suharso. Namun, Suharso masih mengabaikan surat yang dilayangkan para majelis partai.
Jakarta: Massa aksi yang mengatasnamakan Solidaritas Santri Menggugat mendesak Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (
PPP) Suharso Monoarfa mundur dari jabatannya.
Suharso dinilai menghina kiai dan pesantren.
Massa membawa poster yang bertulisan kekecewaan kepada Suharso di depan Gedung DPP PPP di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 30 Agustus 2022. Koordinator aksi Rangga memastikan aksi bakal terus dilakukan bila belum mendapat tanggapan dari Suharso.
"Kami sudah sampaikan, jika 3x24 jam belum ada tanggapan, maka aksi akan terus dilakukan di depan Gedung DPP PPP," kata Rangga di Jakarta, Selasa, 30 Agustus 2022.
Rangga menyebut ada dua tuntutan yang dibawa pada aksi ini. Pertama, menuntut Suharso meminta maaf secara terbuka karena pernyataannya membuat gaduh masyarakat. Kedua, meminta suharso untuk mundur dari Ketum PPP.
"Tuntutan tersebut kami layangkan lagi pada aksi kali ini. Karena kami menilai Suharso tidak memiliki nilai sopan santun dalam berucap, maka harus segera mundur," ungkap dia.
Salah satu santri Della Amalia mengaku ikut aksi karena tidak terima kiai dihina. Dia menuntut Suharso untuk segera mundur dari jabatan ketua umum serta menteri Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas).
"Pernyataan Pak Suharso ini sangat menyudutkan para kiai, yaitu orang yang kami hormati. Kami rela turun ke jalan untuk menuntut pertanggungjawaban atas pernyataannya tersebut," tutur Della.
Sebelumnya, rentetan aksi telah dilakukan dari berbagai elemen. Tuntutan mereka meminta Suharso mundur dari jabatan Ketua Umum PPP dan Menteri Bappenas. Suharso didesak mundur akibat pernyataannya beberapa waktu lalu di KPK terkait 'amplop kiai'.
Majelis Syariah, Majelis Pertimbangan, dan Majelis Kehormatan PPP juga mendesak Suharso untuk mundur lewat surat yang dikirimkan kepada Suharso. Namun, Suharso masih mengabaikan surat yang dilayangkan para majelis partai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)