Warga menawarkan jasa mereka menjadi joki 3 in 1 bagi mobil yang akan melintas Kawasan Mobil Berpenumpang 3 orang atau Lebih, Jakarta, Selasa (29/3/2016). Foto: MI/Adam Dwi
Warga menawarkan jasa mereka menjadi joki 3 in 1 bagi mobil yang akan melintas Kawasan Mobil Berpenumpang 3 orang atau Lebih, Jakarta, Selasa (29/3/2016). Foto: MI/Adam Dwi

Joki Ini Sedih 3 in 1 Bakal Dihapus

Deny Irwanto • 30 Maret 2016 15:52
medcom.id, Jakarta: Kebijakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang akan menghapus three in one membuat bingung Mumu, joki yang biasa memanfaatkan program mengatasi kemacetan ini. Mumu merasa akan kehilangan mata pencaharian jika penghapusan three in one direalisasikan.
 
Joki perempuan yang kerap mangkal di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, ini mengaku bingung cara lain mencari uang jika three in one dihapus.
 
"Begini (joki) enak, enggak terlalu capek, paling cuma tahan berdiri saja. Saya bingung juga kalau itu (kebijakan) benar dihapus," kata Mumu kepada Metrotvnews.com di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (30/3/2016).

Sebelum jadi joki three in one, wanita asal Jawa Tengah tersebut bekerja sebagai buruh cuci. Namun dia berhenti lantaran penghasilan tidak mencukupi kebutuhan.
 
Dari pantauan di lokasi sekitar pukul 09.30 WIB, selain Mumu, ada sembilan joki lain yang berdiri menunggu mobil. Para joki tersebut didominasi laki-laki berusia muda, sekira belasan tahun hingga 30 tahun.
 
Untuk tarif, Mumu mengaku tidak memaksa pengguna jasa mengeluarkan uang banyak. Namun, biasanya Mumu mendapat Rp20 ribu sampai Rp30 ribu per mobil. 
 
"Lumayan untuk biaya makan juga, untuk kumpulin bayar kontrakan," ungkap Mumu.
 
Mumu mengaku, dirinya baru sekitar dua bulan menjadi joki di Jakarta. Dia juga kerap berpindah lokasi setiap harinya.
 
"Kemarin-kemarin pernah di dekat Al-Azhar, tapi sekarang ini disini (SCBD)," tandas Mumu.
 
Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama berencana menghapus 3 in 1. Kebijakan itu dinilai tidak terlalu berdampak mengurangi kepadatan lalu lintas di Ibu Kota. Selain juga dijadikan sarana bagi eksploitasi anak. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan