Jakarta: Pada Minggu, 11 Juli 2021 petang hingga Senin, 12 Juli 2021 pagi, kendaraan yang melintasi Kalimalang berkurang sekitar 40 persen. Begitu pun dengan jumlah kendaraan yang diputar balik di pos penyekatan Lampiri Duren Sawit, Jakarta Timur, yaitu sebanyak 104 kendaraan.
Angka tersebut berkurang apabila dibandingkan dengan hari sebelumnya. Petugas NTMC Polri, Brigadir Satrya, tak sepenuhnya percaya itu terjadi karena dampak dari pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.
Menurutnya, ada dua kemungkinan dari adanya penurunan kendaraan tersebut. Pertama, pengendara memang sudah memahami dan taat terhadap kebijakan PPKM darurat. Dan kemungkinan kedua, mereka berusaha untuk mencari jalur alternatif yang tidak ada penyekatannya.
"Kami dari kepolisian akan selalu mengevaluasi keberadaan titik penyekatan di wilayah perbatasan. Tidak menutup kemungkinan akan kembali menambah titik penyekatan di jalur alternatif yang kiranya biasa dilintasi pengendara untuk menghindari penyekatan yang sudah ada," ujar Satrya, dalam tayangan Metro Pagi Primetime Metro TV, Senin, 12 Juli 2021.
Pada hari kesepuluh penerapan PPKM darurat, terdapat empat titik penyekatan di Jakarta Timur. Yakni, di Jalan Lampiri, di depan PT Panasonic, di Kawasan Cakung, serta di kawasan Cijantung yang baru saja diberlakukan Sabtu, 10 Juli 2021.
Sebanyak 40 personel gabungan TNI, Polri, Dinas Perhubungan, dan Satpol PP masih terus mengecek surat tanda registrasi pekerja (STRP) sebagai syarat untuk dapat melintas. Selain itu, petugas pun membuat pemisah jalur di pos penyekatan.
Para nakes akan diarahkan untuk melewati lajur paling kiri. Lajur tengah ditujukan bagi para pengendara yang bekerja di sektor esensial dan kritikal. Kemudian, lajur kanan digunakan untur putar arah bagi para pengendara yang tidak memenuhi syarat.
"Sesekali, anggota kami juga menemukan para pengendara yang masih berusaha nekat untuk melawan arus dan juga menerobos cone yang ada," kata Satrya. (Widya Finola Ifani Putri)
Jakarta: Pada Minggu, 11 Juli 2021 petang hingga Senin, 12 Juli 2021 pagi, kendaraan yang melintasi Kalimalang berkurang sekitar 40 persen. Begitu pun dengan jumlah kendaraan yang diputar balik di pos penyekatan Lampiri Duren Sawit, Jakarta Timur, yaitu sebanyak 104 kendaraan.
Angka tersebut berkurang apabila dibandingkan dengan hari sebelumnya. Petugas NTMC Polri, Brigadir Satrya, tak sepenuhnya percaya itu terjadi karena dampak dari pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.
Menurutnya, ada dua kemungkinan dari adanya penurunan kendaraan tersebut. Pertama, pengendara memang sudah memahami dan taat terhadap kebijakan PPKM darurat. Dan kemungkinan kedua, mereka berusaha untuk mencari jalur alternatif yang tidak ada penyekatannya.
"Kami dari kepolisian akan selalu mengevaluasi keberadaan titik penyekatan di wilayah perbatasan. Tidak menutup kemungkinan akan kembali menambah titik penyekatan di jalur alternatif yang kiranya biasa dilintasi pengendara untuk menghindari penyekatan yang sudah ada," ujar Satrya, dalam tayangan Metro Pagi Primetime Metro TV, Senin, 12 Juli 2021.
Pada hari kesepuluh penerapan PPKM darurat, terdapat empat titik penyekatan di Jakarta Timur. Yakni, di Jalan Lampiri, di depan PT Panasonic, di Kawasan Cakung, serta di kawasan Cijantung yang baru saja diberlakukan Sabtu, 10 Juli 2021.
Sebanyak 40 personel gabungan TNI, Polri, Dinas Perhubungan, dan Satpol PP masih terus mengecek surat tanda registrasi pekerja (STRP) sebagai syarat untuk dapat melintas. Selain itu, petugas pun membuat pemisah jalur di pos penyekatan.
Para nakes akan diarahkan untuk melewati lajur paling kiri. Lajur tengah ditujukan bagi para pengendara yang bekerja di sektor esensial dan kritikal. Kemudian, lajur kanan digunakan untur putar arah bagi para pengendara yang tidak memenuhi syarat.
"Sesekali, anggota kami juga menemukan para pengendara yang masih berusaha nekat untuk melawan arus dan juga menerobos cone yang ada," kata Satrya.
(Widya Finola Ifani Putri) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UWA)