medcom.id, Jakarta: Raudiah Elva Ningsih meminta penjelasan Rumah Sakit Harapan Jayakarta (RSHJ) Jakarta Timur berharap agar bayinya dapat kembali. Dia juga mengatakan RSHJ sempat meremehkan permintaan Raudiah.
"Saya minta anak saya kembali. Kalau dari pihak RSHJ awalnya tidak pernah merespon. Kita dianggap remeh," kata Raudiah saat dihubungi Metrotvnews.com, Sabtu (18/6/2016).
Dia mengaku adanya bernada ancaman yang dialamatkan kepadanya. Sehingga memutuskan untuk mengadukan hal ini ke polisi. "Bahkan adanya ancaman-ancaman yang tidak lebih jauh. Bunyinya coba aja berani ibu melapor, saya akan tuntut balik. Nah akhirnya karena kita sudah tidak ada anggapan rumah sakit saya melangkah ke Polres Jakarta Timur dan diarahkan ke Komnas Anak," ucapnya.
Pihak RSHJ sempat meminta masalah ini diselesaikan secara kekeluargaan. Namun ternyata tidak ada itikat baik.
"Tapi kenyataaan seperti ini saya menyesal. Pokoknya dibilang cuma satu," ucapnya.
RSHJ membantah terjadi penculikan bayi saat persalinan pasien Raudiah Elva Ningsih. Menurut pihak rumah sakit, kehamilan Raudiah tunggal, bukan kembar atau gemeli.
Ketua Dewan Pengawas RSHJ Hermawan Saputra mengakui Raudiah memang pasien yang melahirkan di RSHJ. Dia datang ke rumah sakit pada 7 Mei lewat tengah malam.
Ketua Dewan Pengawas Rumah Sakit Harapan Jayakarta Hermawan Saputra. Foto: MTVN/Arga Sumantri
Raudiah diterima dokter jaga rumah sakit. Saat itu, kata Hermawan, Raudiah membawa dokumen hasil USG dari Rumah Sakit Budhi Asih dan Puskesmas Jati Padang, Pasar Minggu.
Namun, hasil USG itu tidak serta merta jadi indikasi atau diagnosa akhir tindakan medis terhadap Raudiah. "Ini (gemeli) hanya indikasi awal," kilah Hermawan.
Hermawan mengaku heran ketika beredar berita RSHJ diduga melakukan pelanggaran tindakan medis. Dengan dugaan mengambil atau menyembunyikan salah satu bayi pasien Raudiah.
Raudiah Elva Ningsih mengadu ke Komisi Nasional Perlindungan Anak pada 15 Juni. Dia bercerita, pada 7 Mei 2016 dirinya masuk RS buat melahirkan. Esok harinya, Raudiah menjalani proses operasi persalinan dengan cara sesar.
Usai persalinan dia hanya diberikan satu bayi. Padahal, kata Raudiah, hasil USG di Puskesmas Jati Padang, Pasar Minggu, 5 Januari 2016, menunjukan ia berstatus hamil bayi kembar atau gemeli.
Hal itu diperkuat hasil USG di Rumah Sakit Umum Daerah Budhi Asih, Cawang, Jakarta Timur, 22 Maret 2016. Keluarga Raudiah sudah meminta pihak rumah sakit memperlihatkan rekaman CCTV ruang operasi. Namun, ditolak dengan alasan hanya pihak berwajib yang dapat melihatnya. Raudiah juga mengaku pernah melapor ke polisi. Tapi belum ada perkembangan lebih lanjut.
medcom.id, Jakarta: Raudiah Elva Ningsih meminta penjelasan Rumah Sakit Harapan Jayakarta (RSHJ) Jakarta Timur berharap agar bayinya dapat kembali. Dia juga mengatakan RSHJ sempat meremehkan
permintaan Raudiah.
"Saya minta anak saya kembali. Kalau dari pihak RSHJ awalnya tidak pernah merespon. Kita dianggap remeh," kata Raudiah saat dihubungi
Metrotvnews.com, Sabtu (18/6/2016).
Dia mengaku adanya bernada ancaman yang dialamatkan kepadanya. Sehingga memutuskan untuk mengadukan hal ini ke polisi. "Bahkan adanya ancaman-ancaman yang tidak lebih jauh. Bunyinya coba aja berani ibu melapor, saya akan tuntut balik. Nah akhirnya karena kita sudah tidak ada anggapan rumah sakit saya melangkah ke Polres Jakarta Timur dan diarahkan ke Komnas Anak," ucapnya.
Pihak RSHJ sempat meminta masalah ini diselesaikan secara kekeluargaan. Namun ternyata tidak ada itikat baik.
"Tapi kenyataaan seperti ini saya menyesal. Pokoknya dibilang cuma satu," ucapnya.
RSHJ membantah terjadi penculikan bayi saat persalinan pasien Raudiah Elva Ningsih. Menurut pihak rumah sakit, kehamilan Raudiah tunggal, bukan kembar atau gemeli.
Ketua Dewan Pengawas RSHJ Hermawan Saputra mengakui Raudiah memang pasien yang melahirkan di RSHJ. Dia datang ke rumah sakit pada 7 Mei lewat tengah malam.
Ketua Dewan Pengawas Rumah Sakit Harapan Jayakarta Hermawan Saputra. Foto: MTVN/Arga Sumantri
Raudiah diterima dokter jaga rumah sakit. Saat itu, kata Hermawan, Raudiah membawa dokumen hasil USG dari Rumah Sakit Budhi Asih dan Puskesmas Jati Padang, Pasar Minggu.
Namun, hasil USG itu tidak serta merta jadi indikasi atau diagnosa akhir tindakan medis terhadap Raudiah. "Ini (gemeli) hanya indikasi awal," kilah Hermawan.
Hermawan mengaku heran ketika beredar berita RSHJ diduga melakukan pelanggaran tindakan medis. Dengan dugaan mengambil atau menyembunyikan salah satu bayi pasien Raudiah.
Raudiah Elva Ningsih mengadu ke Komisi Nasional Perlindungan Anak pada 15 Juni. Dia bercerita, pada 7 Mei 2016 dirinya masuk RS buat melahirkan. Esok harinya, Raudiah menjalani proses operasi persalinan dengan cara sesar.
Usai persalinan dia hanya diberikan satu bayi. Padahal, kata Raudiah, hasil USG di Puskesmas Jati Padang, Pasar Minggu, 5 Januari 2016, menunjukan ia berstatus hamil bayi kembar atau gemeli.
Hal itu diperkuat hasil USG di Rumah Sakit Umum Daerah Budhi Asih, Cawang, Jakarta Timur, 22 Maret 2016. Keluarga Raudiah sudah meminta pihak rumah sakit memperlihatkan rekaman CCTV ruang operasi. Namun, ditolak dengan alasan hanya pihak berwajib yang dapat melihatnya. Raudiah juga mengaku pernah melapor ke polisi. Tapi belum ada perkembangan lebih lanjut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)