Jakarta: Analis Kebijakan Transportasi Azas Tigor Nainggolan meminta pengelola moda raya terpadu (MRT) Jakarta melengkapi fasilitas umum di setiap stasiun. Ini untuk mendukung perubahan perilaku dan budaya masyarakat di stasiun MRT.
"Harusnya pengelola MRT membuat rambu dan informasi lebih banyak supaya masyarakat paham," kata Azas kepada Medcom.id, Selasa, 26 Maret 2019.
Dia menilai beragam peristiwa yang viral di media sosial seperti foto-foto calon penumpang 'berpiknik' di stasiun MRT serta membiarkan sampah berserakan adalah ketidaktahuan mereka soal tata tertib. Azas menilai perilaku masyarakat bakal lebih baik jika ada informasi yang lengkap.
Ketua Forum Warga Kota Jakarta itu berharap pihak MRT menambah petugas di tiap stasiun. Tujuannya, kata dia, agar masyarakat mudah bertanya soal tata tertib, rute, dan informasi seputar MRT.
"Orang tahu bertindak karena ada informasi lengkap," imbuhnya.
Di sisi lain, Azas mengapresiasi tersedianya fasilitas bagi kaum difabel. Namun, lanjut dia, ada baiknya fasilitas bagi difabel ditambah untuk mengantisipasi pengguna MRT yang semakin banyak di waktu mendatang.
Baca juga: 'Norak' saat Coba MRT Tak cuma di Jakarta
Selain soal stasiun, dia juga berharap pembangunan park and ride bisa berfungsi dengan maksimal. Salah satunya, kata dia, menjadi akses MRT untuk terintegrasi dengan moda transportasi lainnya.
Diketahui, penumpang yang tidak tertib saat pertama kali menjajal moda raya terpadu (MRT) Jakarta yang masih dalam masa uji publik disoroti sejumlah pihak. Banyak warga yang tidak mengikuti garis antrean yang tertera di lantai peron. Banyak warga lainnya makan di area stasiun. Selain itu, sampah sisa kemasan makanan yang dibawa penumpang juga ditemui berserakan di areal stasiun.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho bahkan mencuit lewat akun Twitternya disertai gambar yang menunjukkan sejumlah penumpang bergelantungan di dalam gerbong hanya untuk berswafoto. Ia pun menyayangkan perilaku tersebut.
'Mirisnya kita dengan perilaku seperti ini. Bergelantungan & menginjak kursi di MRT hanya demi foto selfie. Seolah belum mengenal etika moral, sopan santun dan rasa memelihara fasilitas publik. Pengetahuan memang meningkat tapi sikap dan perilaku masih rendah,' cuitnya melalui akun Twitter @Sutopo_PN.
Jakarta: Analis Kebijakan Transportasi Azas Tigor Nainggolan meminta pengelola moda raya terpadu (MRT) Jakarta melengkapi fasilitas umum di setiap stasiun. Ini untuk mendukung perubahan perilaku dan budaya masyarakat di stasiun MRT.
"Harusnya pengelola MRT membuat rambu dan informasi lebih banyak supaya masyarakat paham," kata Azas kepada
Medcom.id, Selasa, 26 Maret 2019.
Dia menilai beragam peristiwa yang viral di media sosial seperti foto-foto calon penumpang 'berpiknik' di stasiun MRT serta membiarkan sampah berserakan adalah ketidaktahuan mereka soal tata tertib. Azas menilai perilaku masyarakat bakal lebih baik jika ada informasi yang lengkap.
Ketua Forum Warga Kota Jakarta itu berharap pihak MRT menambah petugas di tiap stasiun. Tujuannya, kata dia, agar masyarakat mudah bertanya soal tata tertib, rute, dan informasi seputar MRT.
"Orang tahu bertindak karena ada informasi lengkap," imbuhnya.
Di sisi lain, Azas mengapresiasi tersedianya fasilitas bagi kaum difabel. Namun, lanjut dia, ada baiknya fasilitas bagi difabel ditambah untuk mengantisipasi pengguna MRT yang semakin banyak di waktu mendatang.
Baca juga:
'Norak' saat Coba MRT Tak cuma di Jakarta
Selain soal stasiun, dia juga berharap pembangunan
park and ride bisa berfungsi dengan maksimal. Salah satunya, kata dia, menjadi akses MRT untuk terintegrasi dengan moda transportasi lainnya.
Diketahui, penumpang yang tidak tertib saat pertama kali menjajal moda raya terpadu (MRT) Jakarta yang masih dalam masa uji publik disoroti sejumlah pihak. Banyak warga yang tidak mengikuti garis antrean yang tertera di lantai peron. Banyak warga lainnya makan di area stasiun. Selain itu, sampah sisa kemasan makanan yang dibawa penumpang juga ditemui berserakan di areal stasiun.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho bahkan mencuit lewat akun Twitternya disertai gambar yang menunjukkan sejumlah penumpang bergelantungan di dalam gerbong hanya untuk berswafoto. Ia pun menyayangkan perilaku tersebut.
'
Mirisnya kita dengan perilaku seperti ini. Bergelantungan & menginjak kursi di MRT hanya demi foto selfie. Seolah belum mengenal etika moral, sopan santun dan rasa memelihara fasilitas publik. Pengetahuan memang meningkat tapi sikap dan perilaku masih rendah,' cuitnya melalui akun Twitter @Sutopo_PN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)