medcom.id, Jakarta: Minimnya air bersih merupakan salah satu permasalahan yang belum terselesaikan di Ibu Kota. Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, pun kesal dengan Badan Usaha Milik Daerah yang menyediakan air bersih. Dia menilai perusahaan tersebut lebih mementingkan perusahaan swasta ketimbang masyarakat.
Pria yang akrab disapa Ahok itu menumpahkan unek-uneknya saat membuka sosialisasi ketahanan air Jakarta di Balai Kota. Pada kesempatan yang dihadiri Palyja dan Aerta itu, Ahok meluapkan dendamnya kepada PT PAM Jaya.
"Sejak tahun 1981 saya sekolah di Jakarta, tinggal di Pluit saya tahu benar sulitnya akses air bersih. Saya dendam luar biasa pada PAM. Ada tangki air gratis saya lihat yang daftar, dia jual ke industri. Bukan utamakan warga tapi monopoli," kata Ahok, Rabu (8/10/2014).
Menurut dia, PT PAM Jaya melakukan praktek monopoli yang membuat konsumen tidak berdaya dalam mengontrol distribusi air bersih. Oleh karena itu, perbaikan sistem internal perusahaan air menjadi faktor kunci ketahanan air di ibu kota negara.
"Saya pernah pengalaman di surati Palyja telat bayar air dua bulan. Padahal saya bayar autodebet dari bank. Kita enggak mau bayar, dicabut air bisa apa kita. Ada tetangga sama dia (Palyja) lawan abis dia dicabut airnya sampai terpaksa tumpang bayar PAM dari tetangga," beber Ahok.
"Nah, kebocoran kayak begini yang harus dibenahi. 40 persen air pipa kita bocor dan enggak pernah diurusin sampai sekarang," tambahnya.
medcom.id, Jakarta: Minimnya air bersih merupakan salah satu permasalahan yang belum terselesaikan di Ibu Kota. Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, pun kesal dengan Badan Usaha Milik Daerah yang menyediakan air bersih. Dia menilai perusahaan tersebut lebih mementingkan perusahaan swasta ketimbang masyarakat.
Pria yang akrab disapa Ahok itu menumpahkan unek-uneknya saat membuka sosialisasi ketahanan air Jakarta di Balai Kota. Pada kesempatan yang dihadiri Palyja dan Aerta itu, Ahok meluapkan dendamnya kepada PT PAM Jaya.
"Sejak tahun 1981 saya sekolah di Jakarta, tinggal di Pluit saya tahu benar sulitnya akses air bersih. Saya dendam luar biasa pada PAM. Ada tangki air gratis saya lihat yang daftar, dia jual ke industri. Bukan utamakan warga tapi monopoli," kata Ahok, Rabu (8/10/2014).
Menurut dia, PT PAM Jaya melakukan praktek monopoli yang membuat konsumen tidak berdaya dalam mengontrol distribusi air bersih. Oleh karena itu, perbaikan sistem internal perusahaan air menjadi faktor kunci ketahanan air di ibu kota negara.
"Saya pernah pengalaman di surati Palyja telat bayar air dua bulan. Padahal saya bayar autodebet dari bank. Kita enggak mau bayar, dicabut air bisa apa kita. Ada tetangga sama dia (Palyja) lawan abis dia dicabut airnya sampai terpaksa tumpang bayar PAM dari tetangga," beber Ahok.
"Nah, kebocoran kayak begini yang harus dibenahi. 40 persen air pipa kita bocor dan enggak pernah diurusin sampai sekarang," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(BOB)