medcom.id, Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diminta mengkaji ulang wacana pemindahan 3000 pohon di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman - Jalan M.H Thamrin.
Ketua Asosiasi Pejalan Kaki, Alfred Sitorus menyambut baik rencana pelebaran trotoar. Namun dirinya menyayangkan pelebaram trotoar itu harus mengorbankan 3000 pohon yang menjadi green belt di kawasan Sudirman.
Baca: 3.000 Pohon akan Dipindahkan demi Pelebaran Trotoar Sudirman
"Kami sangat mengapresiasi rencana Pemprov DKI memperlebar trotoar. Tapi memperlebar itu tidak harus merusak. Pohon itu kebutuhan semua, terutama bagi pejalan kaki," kata Alfred kepada Metrotvnews.com, Senin 25 September 2017.
Alfred mengatakan, memindahkan pohon bukan opsi yang tepat jika ingin memperlebar trotoar. Ia menyarankan Pemprov DKI Jakarta mengkaji ulang rencana ini.
"Saya harap dikaji ulang. Karena ini bukan satu-satunya opsi. Sebagai contoh, Sutiyoso (eks gubernur DKI) memperlebar trotoar dengan cara meminta pengelola gedung memundurkan pagarnya. Bukan memindahkan pohon-pohon yang menjadi peneduh bagi para pejalan kaki," kata Alfred.
Pekerja di kawasan Sudirman, Arief, tidak setuju dengan rencana Pemprov DKI Jakarta memindahkan pokoh. Menurutnya, keberadaan pohon rindang sangat penting bagi dirinya yang kerap jalan kaki dari halte TransJakarta Gelora Bung Karno menuju kantornya.
"Saya kira pohonnya biarkan di sini ya, karena saya tidak bisa bayangkan panasnya jika pohon-pohon ini dipindahkan," kata Arief.
Baca: Menanti Rasa Eropa di Trotoar Jakarta
Sebelumnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana akan memindahkan 3.000 pohon untuk membenahi trotoar Jalan Jenderal Sudirman - Jalan M.H. Thamrin. Trotoar akan diperlebar untuk meningkatkan kenyamanan pengguna jalan.
"Sepanjang Thamrin-Sudirman itu ada sekitar 3.000-an pohon. Itu akan dibuat nyaman bagi pejalan kaki dan sepeda," kata Sekretaris Daerah DKI Saefullah.
Pohon-pohon tersebut akan dipindahkan ke lahan yang menjadi aset-aset pemerintah daerah. Di antaranya di taman BMW yang nantinya dilakukan pembibitan dan pemeliharaan pohon.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/ObzWjagk" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diminta mengkaji ulang wacana pemindahan 3000 pohon di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman - Jalan M.H Thamrin.
Ketua Asosiasi Pejalan Kaki, Alfred Sitorus menyambut baik rencana pelebaran trotoar. Namun dirinya menyayangkan pelebaram trotoar itu harus mengorbankan 3000 pohon yang menjadi green belt di kawasan Sudirman.
Baca:
3.000 Pohon akan Dipindahkan demi Pelebaran Trotoar Sudirman
"Kami sangat mengapresiasi rencana Pemprov DKI memperlebar trotoar. Tapi memperlebar itu tidak harus merusak. Pohon itu kebutuhan semua, terutama bagi pejalan kaki," kata Alfred kepada
Metrotvnews.com, Senin 25 September 2017.
Alfred mengatakan, memindahkan pohon bukan opsi yang tepat jika ingin memperlebar trotoar. Ia menyarankan Pemprov DKI Jakarta mengkaji ulang rencana ini.
"Saya harap dikaji ulang. Karena ini bukan satu-satunya opsi. Sebagai contoh, Sutiyoso (eks gubernur DKI) memperlebar trotoar dengan cara meminta pengelola gedung memundurkan pagarnya. Bukan memindahkan pohon-pohon yang menjadi peneduh bagi para pejalan kaki," kata Alfred.
Pekerja di kawasan Sudirman, Arief, tidak setuju dengan rencana Pemprov DKI Jakarta memindahkan pokoh. Menurutnya, keberadaan pohon rindang sangat penting bagi dirinya yang kerap jalan kaki dari halte TransJakarta Gelora Bung Karno menuju kantornya.
"Saya kira pohonnya biarkan di sini ya, karena saya tidak bisa bayangkan panasnya jika pohon-pohon ini dipindahkan," kata Arief.
Baca:
Menanti Rasa Eropa di Trotoar Jakarta
Sebelumnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana akan memindahkan 3.000 pohon untuk membenahi trotoar Jalan Jenderal Sudirman - Jalan M.H. Thamrin. Trotoar akan diperlebar untuk meningkatkan kenyamanan pengguna jalan.
"Sepanjang Thamrin-Sudirman itu ada sekitar 3.000-an pohon. Itu akan dibuat nyaman bagi pejalan kaki dan sepeda," kata Sekretaris Daerah DKI Saefullah.
Pohon-pohon tersebut akan dipindahkan ke lahan yang menjadi aset-aset pemerintah daerah. Di antaranya di taman BMW yang nantinya dilakukan pembibitan dan pemeliharaan pohon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)