medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat ingin memerangi berbagai kekerasan melalui Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA). Itu menjadi salah satu alasan di RPTRA Jaka Teratai di Jalan Raya Bekasi Timur KM 18, Pulogadung, Jakarta Timur dibangun posko pengaduan kekerasan terhadap anak dan perempuan.
Djarot menjelaskan, ada dua jenis kekerasan, yakni fisik dan psikis. Kekerasan fisik kerap terjadi di lingkungan rumah tangga. Misal, seorang bapak memukuli bahkan melukai anak, istri, bahkan orang tua.
Kekerasan psikis, sambung Djarot, merebak seiring berkembangnya teknologi informasi melalui sosial media. Hal itu bisa terjadi melalui ujaran kebencian, hoax, dan meremehkan orang lain melalui dunia maya.
"Yang kita inginkan kekerasan fisik dan psikis harus dinetralisasi dan diperangi lewat keberadaan RPTRA," tegas Djarot saat meresmikan RPTRA Jaka Teratai di Jalan Raya Bekasi Timur KM 18, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa 3 Oktober 2017.
Mantan Wali Kota Blitar itu bakal memantau posko pengaduan selama 1-2 bulan. Ia berharap posko tersebut sepi pengaduan.
"Kalau semakin banyak pengaduan semakin tidak sukses RPTRA. Tolong dibikin kegiatan positif di sini sehingga tumbuh rasa saling percaya, cinta kasih, kerja sama dan gotong royong," beber Djarot.
Jaka Teratai merupakan RPTRA ke-189 di Jakarta. RPTRA 2.291 meter persegi ini dibangun Yayasan Wahana Visi yang disponsori PT Hanwha Life.
Djarot menjelaskan, Jakarta membutuhkan banyak RPTA. Sebab, warga harus hidup sehat baik jiwa maupun raga.
"Di RPTRA ini yang kita bangun kesehatan jiwanya karena berinteraksi juga raganya karena ada media berolahraga," ucap Djarot.
RPTRA memang difokuskan untuk anak-anak. Djarot menjelaskan, Indonesia akan dihuni banyak anak muda akibat bonus demografi. Fenomena itu harus disiapkan sejak sekarang untuk melahirkan sumber daya manusia kompetitif.
"Ini yang sebetulnya dari misi dasar, visi dasar pak Jokowi (Presiden Joko Widodo) ketika jadi gubernur, dikerjakan terus menerus oleh pak Ahok (mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama), dan saya yang akan menyelesaikan di sisa waktu 15 hari," ucap dia.
medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat ingin memerangi berbagai kekerasan melalui Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA). Itu menjadi salah satu alasan di RPTRA Jaka Teratai di Jalan Raya Bekasi Timur KM 18, Pulogadung, Jakarta Timur dibangun posko pengaduan kekerasan terhadap anak dan perempuan.
Djarot menjelaskan, ada dua jenis kekerasan, yakni fisik dan psikis. Kekerasan fisik kerap terjadi di lingkungan rumah tangga. Misal, seorang bapak memukuli bahkan melukai anak, istri, bahkan orang tua.
Kekerasan psikis, sambung Djarot, merebak seiring berkembangnya teknologi informasi melalui sosial media. Hal itu bisa terjadi melalui ujaran kebencian, hoax, dan meremehkan orang lain melalui dunia maya.
"Yang kita inginkan kekerasan fisik dan psikis harus dinetralisasi dan diperangi lewat keberadaan RPTRA," tegas Djarot saat meresmikan RPTRA Jaka Teratai di Jalan Raya Bekasi Timur KM 18, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa 3 Oktober 2017.
Mantan Wali Kota Blitar itu bakal memantau posko pengaduan selama 1-2 bulan. Ia berharap posko tersebut sepi pengaduan.
"Kalau semakin banyak pengaduan semakin tidak sukses RPTRA. Tolong dibikin kegiatan positif di sini sehingga tumbuh rasa saling percaya, cinta kasih, kerja sama dan gotong royong," beber Djarot.
Jaka Teratai merupakan RPTRA ke-189 di Jakarta. RPTRA 2.291 meter persegi ini dibangun Yayasan Wahana Visi yang disponsori PT Hanwha Life.
Djarot menjelaskan, Jakarta membutuhkan banyak RPTA. Sebab, warga harus hidup sehat baik jiwa maupun raga.
"Di RPTRA ini yang kita bangun kesehatan jiwanya karena berinteraksi juga raganya karena ada media berolahraga," ucap Djarot.
RPTRA memang difokuskan untuk anak-anak. Djarot menjelaskan, Indonesia akan dihuni banyak anak muda akibat bonus demografi. Fenomena itu harus disiapkan sejak sekarang untuk melahirkan sumber daya manusia kompetitif.
"Ini yang sebetulnya dari misi dasar, visi dasar pak Jokowi (Presiden Joko Widodo) ketika jadi gubernur, dikerjakan terus menerus oleh pak Ahok (mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama), dan saya yang akan menyelesaikan di sisa waktu 15 hari," ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)