Pengguna jalan melintas diantara Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berdagang di atas trotoar di Tanah Abang, Jakarta, Kamis (26/10). (Foto: ANTARA/Galih Pradipta)
Pengguna jalan melintas diantara Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berdagang di atas trotoar di Tanah Abang, Jakarta, Kamis (26/10). (Foto: ANTARA/Galih Pradipta)

Pejalan Kaki tidak Mungkin Jadi Penyebab Kemacetan

10 November 2017 09:37
medcom.id, Jakarta: Ketua Koalisi Pejalan Kaki Ahmad Syafrudin membantah tudingan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno yang menyebut bahwa penyebab kemacetan di wilayah Tanah Abang, Jakarta Pusat, adalah pejalan kaki.
 
Meski berdalih berdasarkan riset, Syafrudin mengatakan riset mana dan bagaimana metodologi yang digunakan sehingga dapat kesimpulan bahwa pejalan kaki adalah penyebab kemacetan.
 
"Jelas Saya membantah, risetnya seperti apa? metodologinya bagaimana? Kan harus valid kalau asal riset enggak benar juga," katanya, dalam Metro Pagi Primetime, Jumat 10 November 2017.

Syafrudin menyebut tidak mungkin pejalan kaki menjadi penyebab kemacetan jika pemerintah konsisten menegakkan regulasi. Mestinya, kata Dia, aturan yang sudah ada seperti Perda dan UU ditegakkan untuk mengatur lalu lintas kendaraan bermotor, peruntukan trotoar, hingga dimana titik yang bisa dilalui ketika kendaraan hendak berputar.
 
Menurut Syafrudin, yang terjadi saat ini pemerintah terkesan membiarkan trotoar diokupasi pedagang kaki lima (PKL) dan pihak lain dalam wkatu lama sehingga menyebabkan kesemrawutan lalu lintas.
 
"Tanpa konsistensi (penegakan aturan) ya akhirnya mencari-cari penyebab kemacetan itu. Penyebab kemacetan adalah pejalan kaki adalah sesuatu yang konyol," kata Dia.
 
Syafrudin menilai seharusnya trotoar disterilkan untuk mengakomodasi dan melancarkan lalu lintas pejalan kaki. Okupasi PKL di trotoar jelas menghambat pejalan kaki.
 
Di sisi lain, PKL kadang dengan sengaja membuka lapak dagangannya di trotoar untuk menarik perhatian pembeli. Hal ini tentu akan menambah kesemrawutan yang sudah ada.
 
"Kalau memang trotoar untuk pejalan kaki, biarkan fungsinya sebagai lalu lintas pejalan kaki," jelasnya.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan