Jakarta: Hanya ada tiga warga yang memanfaatkan layanan open house di Kantor Kecamatan Pasar Minggu, hari ini. Mereka kebanyakan berstatus sebagai pekerja yang sulit mendatangi kecamatan di hari kerja.
"Ya biasanya kalo weekdays sebagian orang kerja. Jadi hari sabtu ini dimanfaatin benar-benar sama pegawai," kata Kepala Seksi Pemerintahan Kecamatan Pasar Minggu Arif kepada Medcom.id di Kantor Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu, 9 Desember 2017.
Pantauan Medcom.id, posko pengaduan di Kecamatan Pasar Minggu masih sepi peminat. Hingga layanan pengaduan ditutup pukul 11.00 WIB, hanya ada 3 orang warga yang menyambanginya.
Warga pertama datang tepat pukul 08.00 WIB. Dia adalah seorang Ketua RW 06 Pejaten Barat Hamzah Aly yang datang untuk melaporkan dua keluhan yang membuat warganya risih.
"Pertama, tiap kali hujan turun, pemukiman RW 06 Pejaten Barat selalu dilanda banjir. Yang kedua, jalanan sekitaran pemukiman sering dibikin macet oleh pengemudi taksi daring yang rutin mangkal di sana," kata Hamzah kepada petugas.
Warga mengadu ke posko pengaduan di Kecamatan Pasar Minggu. Foto: MTVN/Dhaifurrakhman Abas.
Sebelum melanjutkan keluhan, Hamzah disodori kertas daftar kehadiran oleh petugas. Kartu tanda penduduk (KTP) juga diminta sebagai syarat wajib yang harus dibawa pengadu.
Di urutan kedua dan ketiga, tertera pengadu bernama Sakidi dan Sukiyo. Berbeda dengan Hamzah, mereka mengeluhkan soal pembuatan sertifikat tanah yang tak kunjung kelar.
Mereka mengaku sudah menyerahkan berkas kepada RW. Namun, RW beralasan belum ada pengukuran tanah.
Aduan ketiganya ditangani langsung Arif. Dia mencatat semua aduan warga dan mempersilakan mereka pulang. "Habis ini, kita akan survei lokasi," kata Arif.
Baca: Anies Berlakukan Sabtu Hari Pengaduan Warga di Kecamatan
Arif menjelaskan survei adalah langkah pertama petugas setelah menerima pengaduan. Mereka lalu akan rapat bersama untuk menentukan solusi buat warga. Rapat akan menentukan siapa yang harus bertindak menangani warga.
"Setelah rapat nanti ditentukan, apakah warga ditindak oleh RW, lurah, camat, atau suku dinas lain," ungkap Arif.
Layanan pengaduan di kantor kecamatan adalah seruan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno. Layanan ini dianggap membantu warga yang hanya punya waktu luang di akhir pekan.
Jakarta: Hanya ada tiga warga yang memanfaatkan layanan
open house di Kantor Kecamatan Pasar Minggu, hari ini. Mereka kebanyakan berstatus sebagai pekerja yang sulit mendatangi kecamatan di hari kerja.
"Ya biasanya kalo
weekdays sebagian orang kerja. Jadi hari sabtu ini dimanfaatin benar-benar sama pegawai," kata Kepala Seksi Pemerintahan Kecamatan Pasar Minggu Arif kepada
Medcom.id di Kantor Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu, 9 Desember 2017.
Pantauan
Medcom.id, posko pengaduan di Kecamatan Pasar Minggu masih sepi peminat. Hingga layanan pengaduan ditutup pukul 11.00 WIB, hanya ada 3 orang warga yang menyambanginya.
Warga pertama datang tepat pukul 08.00 WIB. Dia adalah seorang Ketua RW 06 Pejaten Barat Hamzah Aly yang datang untuk melaporkan dua keluhan yang membuat warganya risih.
"Pertama, tiap kali hujan turun, pemukiman RW 06 Pejaten Barat selalu dilanda banjir. Yang kedua, jalanan sekitaran pemukiman sering dibikin macet oleh pengemudi taksi daring yang rutin mangkal di sana," kata Hamzah kepada petugas.
Warga mengadu ke posko pengaduan di Kecamatan Pasar Minggu. Foto: MTVN/Dhaifurrakhman Abas.
Sebelum melanjutkan keluhan, Hamzah disodori kertas daftar kehadiran oleh petugas. Kartu tanda penduduk (KTP) juga diminta sebagai syarat wajib yang harus dibawa pengadu.
Di urutan kedua dan ketiga, tertera pengadu bernama Sakidi dan Sukiyo. Berbeda dengan Hamzah, mereka mengeluhkan soal pembuatan sertifikat tanah yang tak kunjung kelar.
Mereka mengaku sudah menyerahkan berkas kepada RW. Namun, RW beralasan belum ada pengukuran tanah.
Aduan ketiganya ditangani langsung Arif. Dia mencatat semua aduan warga dan mempersilakan mereka pulang. "Habis ini, kita akan survei lokasi," kata Arif.
Baca: Anies Berlakukan Sabtu Hari Pengaduan Warga di Kecamatan
Arif menjelaskan survei adalah langkah pertama petugas setelah menerima pengaduan. Mereka lalu akan rapat bersama untuk menentukan solusi buat warga. Rapat akan menentukan siapa yang harus bertindak menangani warga.
"Setelah rapat nanti ditentukan, apakah warga ditindak oleh RW, lurah, camat, atau suku dinas lain," ungkap Arif.
Layanan pengaduan di kantor kecamatan adalah seruan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno. Layanan ini dianggap membantu warga yang hanya punya waktu luang di akhir pekan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)