Jakarta: Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta tengah mendalami pelanggaran protokol kesehatan (prokes) di SDN 05 Jagakarsa, Jakarta Selatan. Pendalaman untuk meminta pertanggungjawaban pihak-pihak yang lalai.
"Kita telusuri siapa yang bertanggung jawab ini, apakah monitoring tidak terlalu ketat, tidak terlalu teliti, itu yang dari kemarin kita koordinasi terus, cek siapa yang awasi," ujar Kepala Bagian Humas Disdik DKI Jakarta Taga Radja Gah kepada Medcom.id, Selasa, 7 September 2021.
Taga menyebut pada awal pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas pada Senin, 30 Agustus 2021, tidak ada laporan pelanggaran prokes. Pelanggaran prokes di SD 05 Jagakarsa baru terungkap pada Jumat, 3 September 2021, melalui sebuah tayangan video yang diunggah di YouTube.
Disdik DKI meminta pengawas pelaksanaan PTM memperketat pemantauan penerapan prokes di setiap satuan pendidikan. Pengawasan sejak peserta didik masuk gerbang sekolah hingga meninggalkan sekolah.
"Mulai dari anak itu masuk sekolah di pintu gerbang diawasi, jika ada (pelanggaran) diingatkan, anak SD kan perlu diingatkan, lalu dipantau lagi pergerakan anak masuk kelas, ketika belajar bagaimana prokes, jaraknya, sampai pulangnya," tutur dia.
Sebelumnya, Disdik DKI Jakarta menghentikan PTM terbatas di SDN 05, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Sekolah tersebut terbukti tidak menerapkan prokes secara disiplin saat menggelar PTM terbatas.
"Dihentikan sementara, karena tidak sesuai ketentuan dan prosedur yang berlaku untuk dievaluasi kembali," ujar Kepala Disdik DKI Nahdiana dalam keterangan tertulis, Sabtu, 4 September 2021.
Nahdiana menjelaskan sebelum memberikan sanksi, pihaknya telah menyelidiki ihwal pelanggaran prokes. Terdapat pihak yang tidak memakai masker dengan benar selama proses pembelajaran.
(Baca: Ditutup Karena Langgar Prokes, SDN 05 Jagakarsa Kembali Gelar PTM Pekan Depan)
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat.
Jakarta: Dinas Pendidikan (Disdik)
DKI Jakarta tengah mendalami pelanggaran protokol kesehatan (prokes) di SDN 05 Jagakarsa, Jakarta Selatan. Pendalaman untuk meminta pertanggungjawaban pihak-pihak yang lalai.
"Kita telusuri siapa yang bertanggung jawab ini, apakah monitoring tidak terlalu ketat, tidak terlalu teliti, itu yang dari kemarin kita koordinasi terus, cek siapa yang awasi," ujar Kepala Bagian Humas Disdik DKI Jakarta Taga Radja Gah kepada
Medcom.id, Selasa, 7 September 2021.
Taga menyebut pada awal pelaksanaan
pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas pada Senin, 30 Agustus 2021, tidak ada laporan pelanggaran prokes. Pelanggaran prokes di SD 05 Jagakarsa baru terungkap pada Jumat, 3 September 2021, melalui sebuah tayangan video yang diunggah di
YouTube.
Disdik DKI meminta pengawas pelaksanaan PTM memperketat pemantauan penerapan prokes di setiap satuan pendidikan. Pengawasan sejak peserta didik masuk gerbang sekolah hingga meninggalkan sekolah.
"Mulai dari anak itu masuk sekolah di pintu gerbang diawasi, jika ada (pelanggaran) diingatkan, anak SD kan perlu diingatkan, lalu dipantau lagi pergerakan anak masuk kelas, ketika belajar bagaimana prokes, jaraknya, sampai pulangnya," tutur dia.
Sebelumnya, Disdik DKI Jakarta menghentikan PTM terbatas di SDN 05, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Sekolah tersebut terbukti tidak menerapkan prokes secara disiplin saat menggelar PTM terbatas.
"Dihentikan sementara, karena tidak sesuai ketentuan dan prosedur yang berlaku untuk dievaluasi kembali," ujar Kepala Disdik DKI Nahdiana dalam keterangan tertulis, Sabtu, 4 September 2021.
Nahdiana menjelaskan sebelum memberikan sanksi, pihaknya telah menyelidiki ihwal pelanggaran prokes. Terdapat pihak yang tidak memakai masker dengan benar selama proses pembelajaran.
(Baca:
Ditutup Karena Langgar Prokes, SDN 05 Jagakarsa Kembali Gelar PTM Pekan Depan)
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan
Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)
