Jakarta: Gubernur DKi Jakarta Anies Baswedan membuka perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) DKI Jakarta yang ke-495 pada Rabu, 22 Juni 2022. Adapun penamaan hari lahir tahun ini adalah 'Jakarta Hajatan' dengan makna kolaborasi, akselerasi, dan elevasi.
Pada poin kolaborasi, Anies memastikan Pemprov DKI Jakarta tidak melakukan monopoli pembangunan. Sebab, Jakarta merupakan kota tempat berkumpulnya banyak sumber daya dengan berbagai sektor privat (swasta), non government organization (NGO), hingga institusi internasional.
“Karena itu sayang sekali bila pembangunan di Jakarta hanya mengandalkan atau dimonopoli oleh Pemprov DKI Jakarta saja,” kata Anies dalam sambutannya di Monas, Jakarta Pusat, Rabu, 22 Juni 2022.
“Karena itu pendekatan yang dilakukan adalah kolaborasi. Alhamdulillah perjalanannya kolaborasi selama beberapa tahun ini telah menghasilkan kemajuan yang dirasakan di Jakarta,” imbuh dia.
Baca: Anies Baswedan Pastikan Jakarta Selalu Berbenah
Selanjutnya, akselerasi berupa percepatan pelayanan yang bisa dijangkau dengan cepat. Anies tak ingin Jakarta hanya menjadi pusat ekonomi Indonesia saja.
“Itu lah contoh sebuah kota global yang ingin jadi perhatian,” tutur dia.
Ia berharap ke depan Jakarta terus memastikan kemajuan sehingga menjadi kota rujukan kota lain di Asia Tenggara. “Jakarta adalah ibu kota Indonesia hari ini, dan Jakarta masih menjadi pusat kegiatan ekonomi Indonesia dan pusat ASEAN,” ungkapnya.
Anies menuturkan saat ini sudah banyak transformasi yang dilakukan, mulai dari kesehatan, pendidikan, hingga transportasi umum. Namun, ini adalah transformasi yang harus dipercepat karena belum benar-benar tuntas. Ia menyebut Jakarta masih menjalani proses yang panjang untuk kemajuan kota.
“Jakarta masih memiliki kesempatan menjadi kota yang makin maju, makin berkembang di tangan pribadi bertanggung jawab bapak ibu sekalian,” kata dia.
Jakarta: Gubernur DKi Jakarta
Anies Baswedan membuka perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) DKI Jakarta yang ke-495 pada Rabu, 22 Juni 2022. Adapun penamaan hari lahir tahun ini adalah 'Jakarta Hajatan' dengan makna kolaborasi, akselerasi, dan elevasi.
Pada poin kolaborasi, Anies memastikan
Pemprov DKI Jakarta tidak melakukan monopoli pembangunan. Sebab, Jakarta merupakan kota tempat berkumpulnya banyak sumber daya dengan berbagai sektor privat (swasta), non government organization (NGO), hingga institusi internasional.
“Karena itu sayang sekali bila pembangunan di Jakarta hanya mengandalkan atau dimonopoli oleh Pemprov DKI Jakarta saja,” kata Anies dalam sambutannya di Monas, Jakarta Pusat, Rabu, 22 Juni 2022.
“Karena itu pendekatan yang dilakukan adalah kolaborasi. Alhamdulillah perjalanannya kolaborasi selama beberapa tahun ini telah menghasilkan kemajuan yang dirasakan di Jakarta,” imbuh dia.
Baca:
Anies Baswedan Pastikan Jakarta Selalu Berbenah
Selanjutnya, akselerasi berupa percepatan pelayanan yang bisa dijangkau dengan cepat. Anies tak ingin Jakarta hanya menjadi pusat ekonomi Indonesia saja.
“Itu lah contoh sebuah kota global yang ingin jadi perhatian,” tutur dia.
Ia berharap ke depan Jakarta terus memastikan kemajuan sehingga menjadi kota rujukan kota lain di Asia Tenggara. “Jakarta adalah ibu kota Indonesia hari ini, dan Jakarta masih menjadi pusat kegiatan ekonomi Indonesia dan pusat ASEAN,” ungkapnya.
Anies menuturkan saat ini sudah banyak transformasi yang dilakukan, mulai dari kesehatan, pendidikan, hingga transportasi umum. Namun, ini adalah transformasi yang harus dipercepat karena belum benar-benar tuntas. Ia menyebut Jakarta masih menjalani proses yang panjang untuk kemajuan kota.
“Jakarta masih memiliki kesempatan menjadi kota yang makin maju, makin berkembang di tangan pribadi bertanggung jawab bapak ibu sekalian,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)