Jakarta: Warga memprotes rencana penutupan perlintasan jalan sebidang di Jalan Bungur 17, Kemayoran, Jakarta Pusat. Jalan tersebut menjadi penghubung menuju Pasar Kombong.
"Kita kan sering lewat jalan sini kalau ke pasar, banyak warga perumahan di sini lewat jalan ini. Jika benar ditutup pastinya nanti akan mencari jalan lain yang jaraknya cukup jauh," kata warga Jalan Bungur Besar 17 RT 01 RW 04, Halimatussadiyah, 41, saat diwawancarai, Jakarta, Senin, 10 Januari 2022.
Halima meminta PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop I Jakarta memberikan solusi agar warga tak harus memutar jauh untuk beraktivitas sehari-hari. "Kalau tidak di kasih akses jalan kaki pastinya kita jauh sekali harus memutar lewat jalan Garuda. Yang harusnya hanya 50 meter ini jadi 3 kilometer," ujar dia.
Warga Jalan Bungur Besar 17 RT 02 RW 02, Intan Purbasari, 48, juga mengeluhkan adanya proyek penutupan perlintasan jalan sebidang di wilayahnya. Dia menilai solusi membangun jembatan penyeberangan orang (JPO) tidak akan menyelesaikan masalah warga.
"Jika dibuat jembatan pasti tinggi banget, karena itu ada kabel dan pasti menyiksa kami warga yang sudah tua," ucap dia.
Baca: Perlintasan Jalan Sebidang di Kemayoran Akan Ditutup Permanen
Dia meminta PT KAI mengkaji kembali rencana penutupan tersebut dan memikirkan solusi yang paling baik bagi warga sekitar yang terdampak. "Coba dikaji lagi, pikirin lagi dampaknya buat warga sekitar, karena kan kita yang bakal ngerasain efek pembangunannya," jelas Intan.
Intan menyarankan dibuat tangga berjalan agar warga yang sudah berumur tidak kesulitan mengaksesnya.
PT KAI Daop I Jakarta akan menutup perlintasan sebidang di Jalan Bungur Besar 17, Kemayoran, Jakarta Pusat. Penutupan secara permanen akan dimulai pada Maret 2022.
Penutupan tersebut dilakukan guna menyeimbangkan volume perjalanan kereta api (KA) yang bertambah. Kemudian, akibat adanya pengembangan di Stasiun Manggarai.
Jakarta: Warga memprotes rencana penutupan
perlintasan jalan sebidang di Jalan Bungur 17, Kemayoran, Jakarta Pusat. Jalan tersebut menjadi penghubung menuju Pasar Kombong.
"Kita kan sering lewat jalan sini kalau ke pasar, banyak warga perumahan di sini lewat jalan ini. Jika benar ditutup pastinya nanti akan mencari jalan lain yang jaraknya cukup jauh," kata warga Jalan Bungur Besar 17 RT 01 RW 04, Halimatussadiyah, 41, saat diwawancarai, Jakarta, Senin, 10 Januari 2022.
Halima meminta PT
Kereta Api Indonesia (
KAI) Daop I Jakarta memberikan solusi agar warga tak harus memutar jauh untuk beraktivitas sehari-hari. "Kalau tidak di kasih akses jalan kaki pastinya kita jauh sekali harus memutar lewat jalan Garuda. Yang harusnya hanya 50 meter ini jadi 3 kilometer," ujar dia.
Warga Jalan Bungur Besar 17 RT 02 RW 02, Intan Purbasari, 48, juga mengeluhkan adanya proyek penutupan perlintasan jalan sebidang di wilayahnya. Dia menilai solusi membangun jembatan penyeberangan orang (JPO) tidak akan menyelesaikan masalah warga.
"Jika dibuat jembatan pasti tinggi banget, karena itu ada kabel dan pasti menyiksa kami warga yang sudah tua," ucap dia.
Baca:
Perlintasan Jalan Sebidang di Kemayoran Akan Ditutup Permanen
Dia meminta PT KAI mengkaji kembali rencana penutupan tersebut dan memikirkan solusi yang paling baik bagi warga sekitar yang terdampak. "Coba dikaji lagi, pikirin lagi dampaknya buat warga sekitar, karena kan kita yang bakal ngerasain efek pembangunannya," jelas Intan.
Intan menyarankan dibuat tangga berjalan agar warga yang sudah berumur tidak kesulitan mengaksesnya.
PT KAI Daop I Jakarta akan menutup perlintasan sebidang di Jalan Bungur Besar 17, Kemayoran, Jakarta Pusat. Penutupan secara permanen akan dimulai pada Maret 2022.
Penutupan tersebut dilakukan guna menyeimbangkan volume perjalanan kereta api (KA) yang bertambah. Kemudian, akibat adanya pengembangan di Stasiun Manggarai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)