medcom.id, Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mempublikasikan nama penghuni rumash susun sewa milik pemerintah tahun depan. Data penghuni akan tercantum dalam sebuah aplikasi yang dapat diakses oleh semua penghuni.
Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama mengatakan pihaknya memerlukan sistem aplikasi informasi yang mampu menampung data penghuni rusunawa. Selama ini Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI hanya memiliki data yang disimpan secara manual.
"Minimal ada data siapa yang huni, kita harus tahu di rusun penghuninya berapa dan yang masih kosong berapa," kata Ahok itu di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (8/12/2015).
Demi keamanan, data yang disimpan hanya dapat diakses oleh pengelola dan penghuni. Setiap penghuni akan memiliki akun dan password sendiri untuk memasukkan data.
Dengan akun itu, Ahok berharap penghuni dapat mengetahui status pembayaran rusun dan apakah pembayaran itu sudah tervalidasi. Aplikasi itu akan terintegrasi dengan aplikasi Smart City.
Ahok berharap, lewat aplikasi tersebut semua penghuni dapat mengetahui wajah tetangga mereka. Hal itu untuk mengurangi tindak kejahatan.
"Mereka bisa tahu tetangganya siapa. Saya kira semua harus ada fotonya, jadi saya tahu, kalau melihat hal yang mencurigakan. Masyarakat yang lapor datanya akan dirahasiakan, hanya UPT (unit pengelola teknis) yang bisa lihat. Ini mempermudah penindakan," katanya.
Sistem aplikasi tersebut segera diterapkan di empat rusun milik Pemprov DKI. "Akhir tahun ini kita targetkan semuanya sudah terpasang," ujar Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI, Ika Lestari Aji.
Dalam peluncuran sistem aplikasi informasi rusunawa, Pemprov DKI dibantu oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo). Pihak Kemenkominfo tetap menjadi pusat pengelolaan data.
medcom.id, Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mempublikasikan nama penghuni rumash susun sewa milik pemerintah tahun depan. Data penghuni akan tercantum dalam sebuah aplikasi yang dapat diakses oleh semua penghuni.
Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama mengatakan pihaknya memerlukan sistem aplikasi informasi yang mampu menampung data penghuni rusunawa. Selama ini Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI hanya memiliki data yang disimpan secara manual.
"Minimal ada data siapa yang huni, kita harus tahu di rusun penghuninya berapa dan yang masih kosong berapa," kata Ahok itu di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (8/12/2015).
Demi keamanan, data yang disimpan hanya dapat diakses oleh pengelola dan penghuni. Setiap penghuni akan memiliki akun dan password sendiri untuk memasukkan data.
Dengan akun itu, Ahok berharap penghuni dapat mengetahui status pembayaran rusun dan apakah pembayaran itu sudah tervalidasi. Aplikasi itu akan terintegrasi dengan aplikasi Smart City.
Ahok berharap, lewat aplikasi tersebut semua penghuni dapat mengetahui wajah tetangga mereka. Hal itu untuk mengurangi tindak kejahatan.
"Mereka bisa tahu tetangganya siapa. Saya kira semua harus ada fotonya, jadi saya tahu, kalau melihat hal yang mencurigakan. Masyarakat yang lapor datanya akan dirahasiakan, hanya UPT (unit pengelola teknis) yang bisa lihat. Ini mempermudah penindakan," katanya.
Sistem aplikasi tersebut segera diterapkan di empat rusun milik Pemprov DKI. "Akhir tahun ini kita targetkan semuanya sudah terpasang," ujar Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI, Ika Lestari Aji.
Dalam peluncuran sistem aplikasi informasi rusunawa, Pemprov DKI dibantu oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo). Pihak Kemenkominfo tetap menjadi pusat pengelolaan data.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)