medcom.id, Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berambisi mengganti Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan Bahan Bakar Gas (BBG) untuk kendaraan di Ibu Kota. Sejumlah transportasi umum akan diuji coba menggunakan BBG.
"kami mau semua taksi pakai (BBG). Tapi harus uji coba dulu, hitungan biayanya berapa, kesulitan sampai dimana," kata Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (30/9/2015).
Tak hanya taksi, Ahok berencana mengganti bahan bakar mobil dinas pejabat. Termasuk kendaraan operasional Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
"Mobil pick up sampah dan truk sampah harus pakai BBG. Supaya enggak ada yang nyolong minyaknya. Enggak tahan saya, katanya isi solar ke tangki, ternyata di curi," kata Ahok.
Pemprov DKI akan menyiapkan fasilitas pendukung penggunaan BBG. Sementara ini, pengisian BBG masih dipusatkan di Monas. "Mudah, di Monas ada. Jadi sekarang SPBU Pertamina juga ada SPBG," ujar dia.
Ahok menilai penggunaan BBG adalah bentuk dukungan terhadap produk dalam negeri. Selama ini Indonesia masih ketergantungan dengan energi yang dikelola luar negeri.
"BBG made in indonesia melimpah di tanah air. Kami mau pakai produk bangsa. Cadangan alam kita itu paling banyak adalah gas. Itu yang kita mau dorong," katanya.
medcom.id, Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berambisi mengganti Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan Bahan Bakar Gas (BBG) untuk kendaraan di Ibu Kota. Sejumlah transportasi umum akan diuji coba menggunakan BBG.
"kami mau semua taksi pakai (BBG). Tapi harus uji coba dulu, hitungan biayanya berapa, kesulitan sampai dimana," kata Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (30/9/2015).
Tak hanya taksi, Ahok berencana mengganti bahan bakar mobil dinas pejabat. Termasuk kendaraan operasional Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
"Mobil pick up sampah dan truk sampah harus pakai BBG. Supaya enggak ada yang nyolong minyaknya. Enggak tahan saya, katanya isi solar ke tangki, ternyata di curi," kata Ahok.
Pemprov DKI akan menyiapkan fasilitas pendukung penggunaan BBG. Sementara ini, pengisian BBG masih dipusatkan di Monas. "Mudah, di Monas ada. Jadi sekarang SPBU Pertamina juga ada SPBG," ujar dia.
Ahok menilai penggunaan BBG adalah bentuk dukungan terhadap produk dalam negeri. Selama ini Indonesia masih ketergantungan dengan energi yang dikelola luar negeri.
"BBG made in indonesia melimpah di tanah air. Kami mau pakai produk bangsa. Cadangan alam kita itu paling banyak adalah gas. Itu yang kita mau dorong," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)