Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)--Antara/Wahyu Putro
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)--Antara/Wahyu Putro

Ahok: KJP Sudah Tak Bisa Tarik Tunai

Wanda Indana • 13 Agustus 2015 11:59
medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama mengatakan Kartu Jakarta Pintar (KJP) sudah tidak bisa digunakan tarik tunai. KJP hanya untuk transaksi nontunai di toko-toko penyedia mesin Electronic Data Capture (EDC).
 
Mantan Bupati Belitung Timur itu kesal. Dia mengungkapkan, pencabutan fasilitas tarik tunai karena banyak pemegang KJP menggunakan kartu itu untuk membeli kebutuhan nonpendidikan. Selain itu, tambah Ahok, transaksi sistem elektronik akan memudahkan Pemprov DKI mengawasi transaksi pemegang kartu.
 
"Sudah. Saya sudah sampaikan karena sistem itu (tarik tunai) kemungkinan dia main, toh kita beri bantuan untuk beli peralatan," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (13/8/2015).

Ahok mengakui, mempercepat rencana menghilangkan fasilitas tarik tunai lantaran mitra bank sudah menyiapkan sistemnya. Semula, rencana pencabutan fasilitas tarik tunai akan dilakukan pada tahun depan.
 
"Dipercepat. Hari ini kita dari (Bank) DKI akan ketemu BCA, karena dia yang punya Prima Jasa, ATM bersama kan lebih banyak mereka. Yang tersebar di Jakarta kan BCA. Kita mau bantu dia, bisa gak Anda kunci yang tidak jual peralatan sekolah gak bisa pakai KJP. Tapi, tentu orang akan telepon komplain pada dia, kok punya saya gak bisa pakai, makanya ini supaya ada kesepahaman," ucapnya.
 
Suami Veronica Tan itu menambahkan pihaknya sudah mengantisipasi bila transaksi KJP dilakukan di toko penjualan peralatan sekolah yang belum memiliki mesin EDC. Dijelaskan Ahok, pihaknya sudah menyediakan lembar formulir sebagai tanda transaksi. Pengguna KJP tinggal mengisi data transaksi yang tengah dilakukan.
 
"Kita siapkan saja satu formulir. Jadi begitu dia isi, orang itu menyatakan saya bersedia untuk dicap, untuk beli pakaian misalnya ya, sudah gak bisa diubah ditulis lagi nih. Cuma tulis angka sama nomor rekening bank-nya dia. Si penjual dapat itu, masukin ke bank DKI langsung rekening si anak ini uangnya pindah ke rekening yang menjual. Jadi itu caranya," rinci Ahok.
 
Namun, Ahok mengingatkan KJP tidak bisa digunakan untuk transaksi di kantin sekolah. "Kalau kantin, saya enggak mau kasih, dia jajan terus sudah. Anak-anak masak sendirilah di rumah, bawa bekal," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan