medcom.id, Jakarta: Pekerja Harian Lepas (PHL) kebersihan Kali Pasar Rebo mengeluh kerap ditarik setoran oleh DMH Simanjuntak yang mengaku sebagai koordinator PHL. Para pekerja meminta koordinator PHL dihapuskan.
"Kami ingin dia dicopot. Jangan ada koordinator lagi,” kata salah seorang PLH Kali Pasar Rebo yang tak ingin disebutkan namanya kepada Metrotvnews.com di Kalisari, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (1/7/2015).
Dia mengakui, Simanjuntak sudah tak menarik setoran dari pekerja sejak mendapat teguran dari Unit Pelaksana Kebersihan Badan Air. Meski demikian, PHL Kali Pasar Rebo ingin Simanjuntak dicopot dari jabatannya. “Alhamdulillah sudah tidak diminta setoran lagi, tapi kami minta dia dicopot,” tegasnya.
Hal serupa disampaikan pekerja lain bernama Rudi. "Tuntutan dari bapak-bapak di sini seperti itu (diturunkan). Soalnya dia pekerja juga, sama seperti kami. Kalau pengawasan memang diperlukan, silahkan langsung dari pegawai dinas," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, PHL dipaksa menyetorkan uang Rp500 ribu - Rp700 ribu dari gaji mereka tiap bulannya. Jika tak menuruti, pekerja diancam akan dipecat. Para pekerja yang tercatat 42 orang itu bertugas untuk membersihkan kali dari Kalisari hingga Cijantung. Mereka bekerja di bawah Dinas Kebersihan DKI Jakarta.
medcom.id, Jakarta: Pekerja Harian Lepas (PHL) kebersihan Kali Pasar Rebo mengeluh kerap ditarik setoran oleh DMH Simanjuntak yang mengaku sebagai koordinator PHL. Para pekerja meminta koordinator PHL dihapuskan.
"Kami ingin dia dicopot. Jangan ada koordinator lagi,” kata salah seorang PLH Kali Pasar Rebo yang tak ingin disebutkan namanya kepada Metrotvnews.com di Kalisari, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (1/7/2015).
Dia mengakui, Simanjuntak sudah tak menarik setoran dari pekerja sejak mendapat teguran dari Unit Pelaksana Kebersihan Badan Air. Meski demikian, PHL Kali Pasar Rebo ingin Simanjuntak dicopot dari jabatannya. “Alhamdulillah sudah tidak diminta setoran lagi, tapi kami minta dia dicopot,” tegasnya.
Hal serupa disampaikan pekerja lain bernama Rudi. "Tuntutan dari bapak-bapak di sini seperti itu (diturunkan). Soalnya dia pekerja juga, sama seperti kami. Kalau pengawasan memang diperlukan, silahkan langsung dari pegawai dinas," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, PHL dipaksa menyetorkan uang Rp500 ribu - Rp700 ribu dari gaji mereka tiap bulannya. Jika tak menuruti, pekerja diancam akan dipecat. Para pekerja yang tercatat 42 orang itu bertugas untuk membersihkan kali dari Kalisari hingga Cijantung. Mereka bekerja di bawah Dinas Kebersihan DKI Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)