medcom.id, Jakarta: Ketua tim angket Muhammad Ongen Sangaji akan memanggil tim 20, yakni tim IT yang dibentuk Gubernur DKI Jakarta (Ahok) untuk menyusun dan menginput anggran APBD DKI ke dalam e-budgeting. Pemanggilan akan dilakukan besok, Rabu (11/3/2015).
"Besok saya akan panggil tim e-budgeting konsultan Provinsi DKI Jakarta pukul 10.00," kata Ongen di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (10/3/2015).
Tim 20 dipanggil untuk diperiksa terkait pengajuan draft APBD ke Kementerian Dalam Negeri. Tujuannya untuk mengetahui legalitas dokumen APBD.
"Semua terkait dengan RAPBD yang ada di Kemendagri, keaslian dan palsu. Karena berdasarkan informasi, yang buat 20 orang itu. Kami akan menanyakan langsung," ujarnya.
Selain tim 20, tim angket juga akan memanggil Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi. Prasetyo diperiksa terkait surat yang diterimanya saat draft APBD DKI ditolak oleh Kemendagri karena format draft APBD tak sesuai aturan Penyelenggaran Keuangan Negara.
"Dia membawa surat ke Kemendagri, untuk menjelaskan bahwa itu tidak prosedural, itu akan kami tanyakan dan menjadi pegangan tim angket," ujarnya.
Sebelumnya, Ahok mengungkapkan ada tim yang merancang program e-budgeting, tim itu bernama tim 20. Tim merupakan pakar ahli IT dari Surabaya, Jawa Timur.
"Kami minta 20 pakar IT asal Surabaya, yang mampu membuat program segala macam, sehingga tidak ada peluang sedikitpun mata anggaran masuk dari luar," kata Ahok di Balai Kota, Selasa 17 Februari.
medcom.id, Jakarta: Ketua tim angket Muhammad Ongen Sangaji akan memanggil tim 20, yakni tim IT yang dibentuk Gubernur DKI Jakarta (Ahok) untuk menyusun dan menginput anggran APBD DKI ke dalam e-budgeting. Pemanggilan akan dilakukan besok, Rabu (11/3/2015).
"Besok saya akan panggil tim e-budgeting konsultan Provinsi DKI Jakarta pukul 10.00," kata Ongen di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (10/3/2015).
Tim 20 dipanggil untuk diperiksa terkait pengajuan draft APBD ke Kementerian Dalam Negeri. Tujuannya untuk mengetahui legalitas dokumen APBD.
"Semua terkait dengan RAPBD yang ada di Kemendagri, keaslian dan palsu. Karena berdasarkan informasi, yang buat 20 orang itu. Kami akan menanyakan langsung," ujarnya.
Selain tim 20, tim angket juga akan memanggil Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi. Prasetyo diperiksa terkait surat yang diterimanya saat draft APBD DKI ditolak oleh Kemendagri karena format draft APBD tak sesuai aturan Penyelenggaran Keuangan Negara.
"Dia membawa surat ke Kemendagri, untuk menjelaskan bahwa itu tidak prosedural, itu akan kami tanyakan dan menjadi pegangan tim angket," ujarnya.
Sebelumnya, Ahok mengungkapkan ada tim yang merancang program e-budgeting, tim itu bernama tim 20. Tim merupakan pakar ahli IT dari Surabaya, Jawa Timur.
"Kami minta 20 pakar IT asal Surabaya, yang mampu membuat program segala macam, sehingga tidak ada peluang sedikitpun mata anggaran masuk dari luar," kata Ahok di Balai Kota, Selasa 17 Februari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)