medcom.id, Jakarta: Dana siluman Rp 12,1 triliun yang ada dalam APBD DKI 2015 dinilai akibat minimnya pengawasan yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama terhadap kinerja bawahannya.
Ketua Fraksi Partai NasDem, Bestari Barus mengatakan, Ahok harus memperkuat Inspektorat Pemprov DKI. Sebab, Inspektorat yang menjamin seluruh anggaran Pemprov terbebas dari praktik korupsi.
"Ahok tidak mengawasi sehingga anak buah main-main. Di balik keributan ini ada permainan, jangan dijalanin, harusnya pengawasan diperkuat. Jangan anggota dewan disebut maling," kata Bestari di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (10/3/2015).
Menurutnya, Ahok terlalu mencurigai orang lain dan tidak percaya pada bawahannya. Mantan Bupati Belitung itu juga terlalu arogan dan tidak bisa kontrol emosi.
“Orangnya curigaan mulu, susah. Nenek-nenek yang di depan kemarin juga dimarah-marahin,” ujar James Sianipar, anggota fraksi NasDem yang ikut berbincang.
Bestari menilai Ahok selalu menyalahkan orang lain, seperti banjir menyalahkan PLN, polemik APBD menyalahkan anggota dewan.
"Mungkin sebagian pihak lihat Ahok tegas, keras, bersih. Namun, ada sisi yang berbeda. Coba kita melihat Jepang, di sana ada Gubernur langsung mundur karena anak buahnya terlibat kasus korupsi. Ahok sudah tahu ada penyelewangan (APBD) harusnya berhenti," ujarnya.
medcom.id, Jakarta: Dana siluman Rp 12,1 triliun yang ada dalam APBD DKI 2015 dinilai akibat minimnya pengawasan yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama terhadap kinerja bawahannya.
Ketua Fraksi Partai NasDem, Bestari Barus mengatakan, Ahok harus memperkuat Inspektorat Pemprov DKI. Sebab, Inspektorat yang menjamin seluruh anggaran Pemprov terbebas dari praktik korupsi.
"Ahok tidak mengawasi sehingga anak buah main-main. Di balik keributan ini ada permainan, jangan dijalanin, harusnya pengawasan diperkuat. Jangan anggota dewan disebut maling," kata Bestari di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (10/3/2015).
Menurutnya, Ahok terlalu mencurigai orang lain dan tidak percaya pada bawahannya. Mantan Bupati Belitung itu juga terlalu arogan dan tidak bisa kontrol emosi.
“Orangnya
curigaan mulu, susah. Nenek-nenek yang di depan kemarin juga dimarah-marahin,” ujar James Sianipar, anggota fraksi NasDem yang ikut berbincang.
Bestari menilai Ahok selalu menyalahkan orang lain, seperti banjir menyalahkan PLN, polemik APBD menyalahkan anggota dewan.
"Mungkin sebagian pihak lihat Ahok tegas, keras, bersih. Namun, ada sisi yang berbeda. Coba kita melihat Jepang, di sana ada Gubernur langsung mundur karena anak buahnya terlibat kasus korupsi. Ahok sudah tahu ada penyelewangan (APBD) harusnya berhenti," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)