medcom.id, Jakarta: Pembenahan kawasan Luar Batang dan sekitarnya diapresiasi arkeolog. Apresiasi, kata Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, karena di sana ditemukan benteng lama.
Benteng lama itu dalam keadaan terkubur. Keberadaannya diketahui saat petugas mengeruk lahan di Luar Batang.
"Arkeolog bersyukur karena kelihatan benteng lama sampai ada lubang pintunya semua. Ini sedang kami gali pakai sistem pompa," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (10/5/2016).
Menurut Gubernur DKI Jakarta itu, warga bisa menikmati situs sejarah benteng lama ketika pembenahan kawasan Luar Batang selesai. Ketika arkeolog mendukung, Ahok bingung ada warga yang malah menolak kawasan itu dipercantik.
Ahok menegaskan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hanya ingin membenahi dan melestarikan situs sejarah. Ia tak ambil pusing bila warga memperkarakan proyek ini ke pengadilan.
"Justru saya mengharapkan, mereka (warga) gugat. Kalau mereka gugat, saya akan guat mereka balik," ujar Ahok.
Ahok menduga banyak orang yang bukan warga Luar Batang dan Pasar Ikan andil memprovokasi masyarakat di dua kawasan itu untuk menggugat pemerintah. Kejadian seperti ini pernah terjadi saat Pemerintah DKI menggusur pemukiman di Kampung Pulo, Jakarta Timur.
Menurut Ahok, warga di Kampung Akuarium atau Pasar Ikan sudah memahami bahwa mereka menduduki lahan PD Pasar Jaya yang sebelumnya adalah pasar berbentuk heksagonal.
"Pada 1960-an itu namanya Akuarium. 1980-an warga baru pindah. Berarti mereka menduduki itu tahun berapa? Lalu, ada Pasar Heksagonal, di tengahnya kosong buat orang lalu lalang. Bisa enggak kamu bikin rumah?" tuturnya.
Rencana Ahok, kawasan Luar Batang dan sekitarnya bisa jadi wisata bahari. Pemerintah juga berencana membangun penahan tanah atau sheet pile di sana agar rob tak naik ke daratan.
Pembangunan kawasan ini tidak menggunakan APBD. Ahok meminta perusahaan pengembang membenahi kawasan Luar Batang menggunakan dana coorporate social responsibility.
medcom.id, Jakarta: Pembenahan kawasan Luar Batang dan sekitarnya diapresiasi arkeolog. Apresiasi, kata Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, karena di sana ditemukan benteng lama.
Benteng lama itu dalam keadaan terkubur. Keberadaannya diketahui saat petugas mengeruk lahan di Luar Batang.
"Arkeolog bersyukur karena kelihatan benteng lama sampai ada lubang pintunya semua. Ini sedang kami gali pakai sistem pompa," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (10/5/2016).
Menurut Gubernur DKI Jakarta itu, warga bisa menikmati situs sejarah benteng lama ketika pembenahan kawasan Luar Batang selesai. Ketika arkeolog mendukung, Ahok bingung ada warga yang malah menolak kawasan itu dipercantik.
Ahok menegaskan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hanya ingin membenahi dan melestarikan situs sejarah. Ia tak ambil pusing bila warga memperkarakan proyek ini ke pengadilan.
"Justru saya mengharapkan, mereka (warga) gugat. Kalau mereka gugat, saya akan guat mereka balik," ujar Ahok.
Ahok menduga banyak orang yang bukan warga Luar Batang dan Pasar Ikan andil memprovokasi masyarakat di dua kawasan itu untuk menggugat pemerintah. Kejadian seperti ini pernah terjadi saat Pemerintah DKI menggusur pemukiman di Kampung Pulo, Jakarta Timur.
Menurut Ahok, warga di Kampung Akuarium atau Pasar Ikan sudah memahami bahwa mereka menduduki lahan PD Pasar Jaya yang sebelumnya adalah pasar berbentuk heksagonal.
"Pada 1960-an itu namanya Akuarium. 1980-an warga baru pindah. Berarti mereka menduduki itu tahun berapa? Lalu, ada Pasar Heksagonal, di tengahnya kosong buat orang lalu lalang. Bisa enggak kamu bikin rumah?" tuturnya.
Rencana Ahok, kawasan Luar Batang dan sekitarnya bisa jadi wisata bahari. Pemerintah juga berencana membangun penahan tanah atau
sheet pile di sana agar rob tak naik ke daratan.
Pembangunan kawasan ini tidak menggunakan APBD. Ahok meminta perusahaan pengembang membenahi kawasan Luar Batang menggunakan dana
coorporate social responsibility.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)