medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) sempat menjadi kader Partai Golkar di tahun 2009. Saat itu, Ahok terpilih menjadi anggota DPR dari daerah pemilihan Bangka Belitung. Dia sukses meraup 119.232 suara dan duduk di Komisi II.
Namun kebersamaan Ahok dengan Golkar tak berlangsung lama. Di tahun 2012, Ahok memutuskan masuk menjadi kader Partai Gerindra, dan mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Joko Widodo.
Setelah beberapa tahun berlalu, kini hubungan Ahok dan Golkar kembali menghangat. Hal tersebut ditandai dengan pujian Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto. Sinyal positif Golkar mengusung mantan kadernya pada Pilkada DKI 2017 kian dekat.
Novanto mengatakan gaya kepemimpinan bekas bupati Belitung Timur itu diakui memang pro-rakyat. "Jadi, apa yang dilakukan Ahok ini untuk orang banyak. Betul-betul kerja," kata Novanto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis 19 Mei.
Ahok mengakui ada perseorangan di Golkar yang sempat menyatakan dukungannya untuk melenggang di pesta demokrasi Jakarta. Selain itu Ahok mengaku sempat didukung barisan muda Golkar, salah satunya adalah orang Golkar DKI, Fayakun Andriadi. "Setya Novanto dan Idrus (Sekjen DPP Golkar) juga teman," ucap Ahok.
Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto (kedua kanan) didampingi Sekjen Idrus Marham mengibarkan panji Partai Golkar ketika acara penutupan Munaslub Partai Golkar di Nusa Dua, Bali, Selasa (17/5).--MI/Rommy Pujianto.
Ahok mengaku bertemu dengan Novanto, Sabtu 21 Mei. Ahok mengklaim hanya terlibat perbincang ringan. Kabarnya Ahok dan Novanto bertemu di kawasan Pacific Place, Jakarta Selatan.
Ahok membantah adanya tawar menawar politik, jelang Pilgub DKI 2017 dengan Novanto. Ahok hanya mendengar secara pribadi teman-temannya mengaku mendukung Ahok kembali memimpin Ibu Kota.
"Kita mah enggak tawar menawar. Cuma duduk makan. Langsung saja teman-teman Golkar bilang 'Lu langsung maju lah, pasti nanti kita dukung'," tutur Ahok.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok)--MI/Ramdani.
Hingga saat ini belum ada pernyataan resmi bahwa Golkar mendukung Ahok untuk maju di Pilgub DKI 2017. Novanto perlu waktu satu atau dua pekan, sebelum memutuskan.
Namun sinyal kuat dari Golkar ternyata tak berimbas kepada langkah Ahok untuk bertarung di Pilgub DKI 2017. Dia bakal setia menggunakan jalur independen. Padahal jika Golkar resmi mendukung Ahok, maka persyaratan maju lewat jalur Partai Politik (Parpol) bisa dilunasi.
Parpol harus memiliki sedikitnya 22 kursi sebagai syarat yang harus dipenuhi untuk mengusung calon di pemilihan gubernur DKI 2017. Diketahui, NasDem punya lima kursi dan Hanura punya 10 kursi. Sementara Golkar yang kini memberikan Ahok sinyal positif memiliki sembilan kursi. Jika dihitung, jumlah 24 kursi cukup untuk maju dari jalur Parpol.
Ahok tetap pada pendiriannya maju dari jalur independen, dan menggandeng Kepala Badan Pengelola Keuangan Aset dan Daerah DKI, Heru Budi Hartono sebagai pendampingnya. Namun, semua belum final. Waktu yang akan menguji langkah politik Ahok.
medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) sempat menjadi kader Partai Golkar di tahun 2009. Saat itu, Ahok terpilih menjadi anggota DPR dari daerah pemilihan Bangka Belitung. Dia sukses meraup 119.232 suara dan duduk di Komisi II.
Namun kebersamaan Ahok dengan Golkar tak berlangsung lama. Di tahun 2012, Ahok memutuskan masuk menjadi kader Partai Gerindra, dan mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Joko Widodo.
Setelah beberapa tahun berlalu, kini hubungan Ahok dan Golkar kembali menghangat. Hal tersebut ditandai dengan pujian Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto. Sinyal positif Golkar mengusung mantan kadernya pada Pilkada DKI 2017 kian dekat.
Novanto mengatakan gaya kepemimpinan bekas bupati Belitung Timur itu diakui memang pro-rakyat. "Jadi, apa yang dilakukan Ahok ini untuk orang banyak. Betul-betul kerja," kata Novanto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis 19 Mei.
Ahok mengakui ada perseorangan di Golkar yang sempat menyatakan dukungannya untuk melenggang di pesta demokrasi Jakarta. Selain itu Ahok mengaku sempat didukung barisan muda Golkar, salah satunya adalah orang Golkar DKI, Fayakun Andriadi.
"Setya Novanto dan Idrus (Sekjen DPP Golkar) juga teman," ucap Ahok.

Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto (kedua kanan) didampingi Sekjen Idrus Marham mengibarkan panji Partai Golkar ketika acara penutupan Munaslub Partai Golkar di Nusa Dua, Bali, Selasa (17/5).--MI/Rommy Pujianto.
Ahok mengaku bertemu dengan Novanto, Sabtu 21 Mei. Ahok mengklaim hanya terlibat perbincang ringan. Kabarnya Ahok dan Novanto bertemu di kawasan Pacific Place, Jakarta Selatan.
Ahok membantah adanya tawar menawar politik, jelang Pilgub DKI 2017 dengan Novanto. Ahok hanya mendengar secara pribadi teman-temannya mengaku mendukung Ahok kembali memimpin Ibu Kota.
"Kita mah enggak tawar menawar. Cuma duduk makan. Langsung saja teman-teman Golkar bilang 'Lu langsung maju lah, pasti nanti kita dukung'," tutur Ahok.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok)--MI/Ramdani.
Hingga saat ini belum ada pernyataan resmi bahwa Golkar mendukung Ahok untuk maju di Pilgub DKI 2017. Novanto perlu waktu satu atau dua pekan, sebelum memutuskan.
Namun sinyal kuat dari Golkar ternyata tak berimbas kepada langkah Ahok untuk bertarung di Pilgub DKI 2017. Dia bakal setia menggunakan jalur independen. Padahal jika Golkar resmi mendukung Ahok, maka persyaratan maju lewat jalur Partai Politik (Parpol) bisa dilunasi.
Parpol harus memiliki sedikitnya 22 kursi sebagai syarat yang harus dipenuhi untuk mengusung calon di pemilihan gubernur DKI 2017. Diketahui, NasDem punya lima kursi dan Hanura punya 10 kursi. Sementara Golkar yang kini memberikan Ahok sinyal positif memiliki sembilan kursi. Jika dihitung, jumlah 24 kursi cukup untuk maju dari jalur Parpol.
Ahok tetap pada pendiriannya maju dari jalur independen, dan menggandeng Kepala Badan Pengelola Keuangan Aset dan Daerah DKI, Heru Budi Hartono sebagai pendampingnya. Namun, semua belum final. Waktu yang akan menguji langkah politik Ahok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(YDH)