Sejumlah joki 3 in 1 tengah menawarkan jasa kepada pengguna jalan. MI/Arya Manggala.
Sejumlah joki 3 in 1 tengah menawarkan jasa kepada pengguna jalan. MI/Arya Manggala.

Pemprov DKI Jakarta Dinilai Belum Siap Hapus 3 in 1

Riyan Ferdianto • 17 Mei 2016 18:49
medcom.id Jakarta: Ketua Forum Warga Kota Jakarta (Fakta) Azas Tigor Nainggolan menilai pemerintah DKI Jakarta belum siap menghapus kebijakan 3 in 1. Terbukti, masih terlihat penumpukan kendaraan di sejumlah ruas jalanan Ibu Kota.
 
"Penghapusan 3 in 1 harus dibarengi kebijakan yang lain contohnya perbaikan angkutan umum, penambahan kapasitas jalan, dan penertiban parkir liar," ujar Azas selesai seminar di Universitas Atma Jaya, Jakarta, Selasa (17/5/2016).
 
Azas menilai, Pemerintah DKI Jakarta harus fokus mengurangi jumlah kendaraan yang beredar di Ibu Kota. Sarana transportasi umum harus dibenahi, seperti Transjakarta, kereta komuter, dan mempercepat pembangunan Light Rapid Transit (LRT), agar masyarakat beralih menggunakan transportasi umum.

"Jumlah pengendara bermotor yang sudah melebihi batas di Jakarta harus dikurangi," terang Azas.
 
Azas menilai kemacetan di Jakarta sudah masuk dalam kategori parah. Azas pun menggambarkan kemacetan Jakarta seperti penyumbatan di pembuluh darah manusia.
 
"Jika tidak cepat ditangani bisa sakit stroke, begitu juga Jakarta kalau tidak dipecah, tidak dikendalikan kemacetannya dan penggunaannya, bisa parah Jakarta," jelas Azas.
 
‎Sebelumnya, Pemerintah DKI Jakarta memastikan sistem 3 in 1 efektif tidak berlaku mulai Senin 16 Mei 2016. Sebagai penggantinya Pemprov menggunakan sistem ganjil genap yang saat ini tengah dikaji penggunaannya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DRI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan