medcom.id, Jakarta: Rustam Effendi merasa langkahnya melepas jabatan wali kota Jakarta Utara, dimanfaatkan oleh banyak pihak, mulai dari politikus sampai organisasi masyarakat (ormas). Mereka coba mencari panggung.
Paham akan situasi ini, pria berusia 55 tahun itu mencoba menarik diri. Dia enggan dikait-kaitkan dengan tokoh politik, seperti tudingan Gubernur DKI Jakarta Basuki ‘Ahok’ Tjahaja Purnama.
Saat Metrotvnews.com mewawancarai Rustam, beberapa kali panggilan telepon masuk ke ponselnya. “Orang politik, kompor juga nih,” kata Rustam sembari melihat ke arah ponselnya di kediamannya, Jalan Bonsai, Meruya Utara, Jakarta Barat, Rabu (27/4/2016).
Tak lama berselang, telepon kembali berdering. Ia mengaku banyak yang mengajaknya bertemu, namun ia tidak mau meladeni.
Wakil Ketua DPR Fadli Zon. Foto: MI/Arya
Bahkan, Wakil Ketua DPR Fadli Zon meminta dirinya untuk menjadi pembicara dalam sebuah seminar namun, ia tolak. Menurutnya, saat ini waktunya tidak tepat.
“Nanti dulu deh. Saya enggak mau dikait-kaitkan sama politik. Saya mau cooling down dulu,” kata Rustam.
Mantan Camat Tamansari itu juga menyampaikan sempat didatangi ormas untuk melawan Ahok. Ia tak mempermasalahkan siapa pun yang mencoba memanfaatkan momen tersebut.
Rustam Effendi. Foto: MTVN/Nur Azizah
“Memang banyak yang cari panggung, silakan saja, bukan urusan saya. Saya enggak ikut-ikutan. Jangan kaitkan saya sama politik,” ujarnya.
Rustam mengundurkan diri dengan alasan kinerjanya dianggap tak maksimal oleh atasan. Keputusan pengunduran diri diambil setelah dirinya dituding Ahok mendukung Yusril dalam Pilkada DKI 2017. Kalimat yang dianggap tudingan dari Ahok itu disampaikan saat rapat pembahasan penanganan banjir di Balai Kota Jakarta, Jumat 22 April 2016.
Pemerintah Provinsi DKI telah menunjuk Wakil Wali Kota Jakarta Utara Wahyu Haryadi sebagai pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Utara. Wahyu naik posisi menggantikan Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi yang mengundurkan diri.
medcom.id, Jakarta: Rustam Effendi merasa langkahnya melepas jabatan wali kota Jakarta Utara, dimanfaatkan oleh banyak pihak, mulai dari politikus sampai organisasi masyarakat (ormas). Mereka coba mencari panggung.
Paham akan situasi ini, pria berusia 55 tahun itu mencoba menarik diri. Dia enggan dikait-kaitkan dengan tokoh politik, seperti tudingan Gubernur DKI Jakarta Basuki ‘Ahok’ Tjahaja Purnama.
Saat
Metrotvnews.com mewawancarai Rustam, beberapa kali panggilan telepon masuk ke ponselnya. “Orang politik, kompor juga nih,” kata Rustam sembari melihat ke arah ponselnya di kediamannya, Jalan Bonsai, Meruya Utara, Jakarta Barat, Rabu (27/4/2016).
Tak lama berselang, telepon kembali berdering. Ia mengaku banyak yang mengajaknya bertemu, namun ia tidak mau meladeni.
Wakil Ketua DPR Fadli Zon. Foto: MI/Arya
Bahkan, Wakil Ketua DPR Fadli Zon meminta dirinya untuk menjadi pembicara dalam sebuah seminar namun, ia tolak. Menurutnya, saat ini waktunya tidak tepat.
“Nanti dulu deh. Saya enggak mau dikait-kaitkan sama politik. Saya mau
cooling down dulu,” kata Rustam.
Mantan Camat Tamansari itu juga menyampaikan sempat didatangi ormas untuk melawan Ahok. Ia tak mempermasalahkan siapa pun yang mencoba memanfaatkan momen tersebut.
Rustam Effendi. Foto: MTVN/Nur Azizah
“Memang banyak yang cari panggung, silakan saja, bukan urusan saya. Saya enggak ikut-ikutan. Jangan kaitkan saya sama politik,” ujarnya.
Rustam mengundurkan diri dengan alasan kinerjanya dianggap tak maksimal oleh atasan. Keputusan pengunduran diri diambil setelah dirinya dituding Ahok mendukung Yusril dalam Pilkada DKI 2017. Kalimat yang dianggap tudingan dari Ahok itu disampaikan saat rapat pembahasan penanganan banjir di Balai Kota Jakarta, Jumat 22 April 2016.
Pemerintah Provinsi DKI telah menunjuk Wakil Wali Kota Jakarta Utara Wahyu Haryadi sebagai pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Utara. Wahyu naik posisi menggantikan Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi yang mengundurkan diri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)