Jakarta: Sejumlah warga DKI Jakarta menyayangkan pembongkaran instalasi gabion di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat. Pasalnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bakal mengucurkan biaya untuk perubahan ini.
Warga Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Gema, 25, mengatakan pembongkaran instalasi gabion hanya membuang-buang uang. Pasalnya, pembangunan gabion menelan biaya Rp150 juta.
"Dibongkar makan biaya, dipasang lagi makan biaya lagi," kata Gema kepada Medcom.id, di kawasan Bundaran HI, Kamis, 26 Desember 2019.
Ia juga melihat pembangunan instalasi gabion yang bertujuan menyerap polusi Ibu Kota tidak bekerja secara maksimal. Pemprov DKI disarankan membangun infrastruktur yang permanen.
Setali tiga uang, warga kawasan Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan (Jaksel), Kemal, 23, menyebut langkah Pemprov tak tepat. DKI disarankan mendirikan hiasan lain yang tahan lama.
"Mending dibangun patung saja, menjadi tambahan ikon Jakarta," tutur dia.
Warga Kuningan, Jaksel, Hafiz,20, mengatakan DKI harus mencari tempat baru untuk intalasi gabion. Dia tak ingin gabion di HI dibongkar lagi, seperti untuk perayaan Tahun Baru 2020.
"Tempatnya kurang strategis, kalau untuk kepentingan sesaat cari tempat lain, jangan di tengah-tengah," ungkap dia.
Bedasarkan pengamatan Medcom.id, lokasi instalasi gabion kini hanya tersisa bongkahan batu karang berwarna putih. Tidak jauh dari lokasi, besi-besi yang digunakan untuk acara pergantian malam tahun baru telah berdiri.
Pemprov DKI Jakarta mencopot instalasi gabion di Bundaran HI, Senin, 23 Desember 2019. Pembongkaran instalasi pengganti bambu getah getih itu diklaim hanya untuk sementara waktu.
"Untuk persiapan penyelenggaraan acara tahun baru untuk warga Jakarta di Bundaran HI," kata Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta Suzi Marsita saat dihubungi, Selasa, 24 Desember 2019.
Jakarta: Sejumlah warga DKI Jakarta menyayangkan pembongkaran instalasi gabion di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat. Pasalnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bakal mengucurkan biaya untuk perubahan ini.
Warga Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Gema, 25, mengatakan pembongkaran instalasi gabion hanya membuang-buang uang. Pasalnya, pembangunan gabion menelan biaya Rp150 juta.
"Dibongkar makan biaya, dipasang lagi makan biaya lagi," kata Gema kepada
Medcom.id, di kawasan Bundaran HI, Kamis, 26 Desember 2019.
Ia juga melihat pembangunan instalasi gabion yang bertujuan menyerap polusi Ibu Kota tidak bekerja secara maksimal. Pemprov DKI disarankan membangun infrastruktur yang permanen.
Setali tiga uang, warga kawasan Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan (Jaksel), Kemal, 23, menyebut langkah Pemprov tak tepat. DKI disarankan mendirikan hiasan lain yang tahan lama.
"Mending dibangun patung saja, menjadi tambahan ikon Jakarta," tutur dia.
Warga Kuningan, Jaksel, Hafiz,20, mengatakan DKI harus mencari tempat baru untuk intalasi gabion. Dia tak ingin gabion di HI dibongkar lagi, seperti untuk perayaan Tahun Baru 2020.
"Tempatnya kurang strategis, kalau untuk kepentingan sesaat cari tempat lain, jangan di tengah-tengah," ungkap dia.
Bedasarkan pengamatan
Medcom.id, lokasi instalasi gabion kini hanya tersisa bongkahan batu karang berwarna putih. Tidak jauh dari lokasi, besi-besi yang digunakan untuk acara pergantian malam tahun baru telah berdiri.
Pemprov DKI Jakarta mencopot instalasi
gabion di Bundaran HI, Senin, 23 Desember 2019. Pembongkaran instalasi pengganti bambu getah getih itu diklaim hanya untuk sementara waktu.
"Untuk persiapan penyelenggaraan acara tahun baru untuk warga Jakarta di Bundaran HI," kata Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta Suzi Marsita saat dihubungi, Selasa, 24 Desember 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OGI)