Anggota DPRD DKI Fraksi Gerindra, Prabowo Soenirman. (Foto: Wanda)
Anggota DPRD DKI Fraksi Gerindra, Prabowo Soenirman. (Foto: Wanda)

Dana Siluman Dalam APBD DKI

Dugaan Korupsi Buku, Rina Curhat ke Prabowo

Wanda Indana • 02 April 2015 14:51
medcom.id, Jakarta: Anggota DPRD F-Gerindra, Rina Aditya Sartika merasa tertekan. Bahkan dirinya selalu menghindari awak media.
 
Rina diduga mengambil keuntungan dari pengadaan buku dalam APBD DKI 2014 untuk membiayai pencalonannya menjadi caleg. Ia pernah bertukar pikiran dengan kolega satu fraksinya di Gerindra, Prabowo Soenirman.
 
"Saya sempat berbincang dengan dia, beliau belum siap bertemu wartawan," kata Prabowo kepada Metrotvnews.com, Kamis (2/5/2015).
 
Menurut Prabowo masalah Rina belum jelas. Permasalahan yang dihadapi Rina dinilai wajar, karena sebagai pengusaha dan penulis Rina berhak menjual karya bukunya kepada siapa saja, termasuk kepada Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
 
"Bu Rina mengatakan itu proses yang biasa, kalau ada kesalahan, yang menentukan salah benar bukan kita. Kalau memang ada yang dianggap bersalah silakan diusut, menurut saya itu mekanisme yang biasa, dia sebagai pengusaha dan juga penulis buku berhak menjual ke siapa saja, mungkin dia menjual ke Pemerintah Daerah waktu itu, apakah proses itu berjalan dengan benar dan tidak, itu yang perlu ditelisik oleh KPK," ujarnya.
 
Politisi Gerindra itu mengaku tidak tahu persis pengadaan buku Rina. Dia diberitahu Rina, buku-buku karyanya bermuatan pendidikan. "Saya tak tahu isi bukunya, yang saya tahu, buku yang sifatnya pendidikan," ujarnya.
 
Kasus buku Rina kini jadi buah bibir. Perempuan itu mencetak enam buku: Dari Delman Menuju MRT, Dari Kampoeng Hingga Metropolitan, Batavia Era Kolonial Hingga Jokowi, Jakarta Dulu Rawa Sekarang Pencakar Langit, Perempuan Betawi Menyusui, dan Urban Batavia Urban Jakarta.
 
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) juga sempat diminta mengisi kata pengantar. Namun, Ahok menolak permintaan putri tersangka pengadaan UPS, Alex Usman itu.
 
"Dia datang bawa buku minta saya nulis kata pengantar. Nggak mau lah, setelah saya baca-baca ngeri lah kita. Terus nggak jadi (beri kata pengantar)," kata Ahok, Kamis, 19 Maret.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan