Ilustrasi. Foto: Antara/Yusuf Nugroho
Ilustrasi. Foto: Antara/Yusuf Nugroho

Dinas Kebersihan Minta Pemusnahan Tikus dengan Cara Fumigasi

Nur Azizah • 20 Oktober 2016 16:12
medcom.id, Jakarta: Pemprov DKI Jakarta berencana memusnahkan tikus dengan cara mengubur. Namun, Dinas Kebersihan DKI memiliki alternatif lain, yakni dengan cara fumigasi atau pembakaran.
 
Wakil Kepala Dinas Kebersihan Ali Maulana mengatakan, cara tersebut lebih aman ketimbang mengubur. Fumigasi selama empat jam mampu membunuh tikus dan bakteri.
 
"Rapat tadi membahas soal fumigasi, kami mau cari cara yang lebih aman. Tapi ini belum fix," kata Ali kepada Metrotvnews.com, di Kantor Dinas Kebersihan, Cililitan, Jakarta Timur, Kamis (20/10/2016).

Setelah itu, sisa pembakaran bisa dibuang ke tempat pembuangan akhir. Sementara kalau dikubur, pihaknya belum mengetahui lahan mana yang sudah siap.
 
"Lahannya sih pasti punya Pemprov, tapi di mananya dan luasnya berapa juga belum tahu. Lalu kedalamannya berapa juga belum dibahas," tuturnya.
 
Dinas Kebersihan Minta Pemusnahan Tikus dengan Cara FumigasiP
Permukiman padat penduduk dan kumuh disinyalir sebagailahan subur untuk tikus berkeliaran. (foto: MTVN/Nur Azizah)
 
Ali mengungkapkan akan berkordinasi dengan Dinas Kesehatan serta Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan soal fugimasi.
 
"Kami harus perhatikan juga dari sisi kesehatannya. Kebetulan kami belum punya alatnya. Kalau di dinas lain tidak punya mungkin bisa pinjam di tempat lain," tuturnya.
 
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat meminta seluruh lurah di Ibu Kota mengkampanyekan GBT. Bahkan, Djarot akan memberi upah bagi RT atau RW yang berhasil menangkap tikus, yakni Rp20 ribu per ekor.
 
Djarot mengatakan akan berkordinasi dengan Dinas Kebersihan serta Dinas Pemakaman dan Pertamanan. Nantinya, tikus-tikus itu akan dikubur di dalam tanah yang sudah disediakan.
 
"Nanti kami akan gali tanahnya. Kami tanam (tikusnya) karena (tikus) membawa penyakit berbahaya," ungkapnya.
 
Tikus bisa memicu sejumlah penyakit berbahaya, beberapa diantaranya, penyakit Leptospirosis, Pes, Salmonella Enterica Sarovar Typhimurium, penyakit Rat Bite Fever (RBF), dan Hantavirus Pulmonary Syndrome.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan