medcom.id, Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan sanksi bagi kontraktor yang tidak menyelesaikan pembangunan rumah susun tepat waktu. Selain mem-blacklist, para kontraktor itu tidak akan dibayar penuh.
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono, mengatakan Pemprov DKI hanya membayar sesuai pekerjaan yang dikerjakan. "Sanksi dan nama kontraktor nanti dipajang," kata Sumarsono kepada Metrotvnews.com, Kamis 9 Februari 2017.
Sumarsono mengatakan, rusun yang belum rampung pada 2016 dilanjutkan tahun in. Termasuk, lima rusun yang pembangunannya sempat dihentikan. "Kita lelang, lelang lanjutan namanya," ujarnya.
Lima rusun itu adalah Rusun Lokbin Semper, Rusun Marunda, Rusun Cakung Barat, Rusun Jalan Bekasi KM 2, dan Rusun Rawa Bebek.
Rusun Cakung Barat (300 unit) dibangun oleh PT Padimun Golden, Rusun Jalan Bekasi KM 2 (200 unit) dibangun PT Padimun Golden, Rusun Rawa Bebek (400 unit) dibangun PT Permata Dwi Lestari. Sementara, Rusun Lokbin Semper (245 unit) dibangun PT Marlanco, dan Rusun Marunda sebanyak 300 unit dibangun PT Ganiko Adiperkasa.
Siang ini, Metrotvnews.com coba melongok pembangunan Rusun Semper yang sempat mangkrak. Dari pantauan, bangunan sudah berdiri, tinggal tahap finishing.
Cat putih sebagai warna dasar sudah menghiasi bangunan berlantai 16 itu. Beberapa sudah dicat oranye. Sejumlah petugas tampak sedang memasang jendela di bagian atas. Beberapa bagian di lantai 1 sampai 3 sedang diselesaikan.
Petugas jaga proyek mengatakan, lantai 1 sampai 3 untuk berjualan. Hunian warga mulai dari lantai 4 sampai 16. "Sekarang tinggal lantai 14, 15, dan 16, itu yang belom selesai," kata si petugas.
Informasi yang dia dapat, bangunan bakal diserahterimakan pada Pemprov DKI pada April 2017. Dari papan informasi proyek, pelaksana pembangunan dikerjakan PT Marlanco. Sementara perencananya adalah PT Citra Murni Semesta. Nilai proyek mencapai Rp76,5 miliar.
Informasi yang dihimpun, rusun ini diperuntukkan bagi warga pedagang lokasi binaan (Lokbin). Selain warga lokbin, rusun juga disiapkan buat menampung warga yang kena relokasi Pemprov DKI.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/Rb1l7mlN" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan sanksi bagi kontraktor yang tidak menyelesaikan pembangunan rumah susun tepat waktu. Selain mem-
blacklist, para kontraktor itu tidak akan dibayar penuh.
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono, mengatakan Pemprov DKI hanya membayar sesuai pekerjaan yang dikerjakan. "Sanksi dan nama kontraktor nanti dipajang," kata Sumarsono kepada
Metrotvnews.com, Kamis 9 Februari 2017.
Sumarsono mengatakan, rusun yang belum rampung pada 2016 dilanjutkan tahun in. Termasuk, lima rusun yang pembangunannya sempat dihentikan. "Kita lelang, lelang lanjutan namanya," ujarnya.
Lima rusun itu adalah Rusun Lokbin Semper, Rusun Marunda, Rusun Cakung Barat, Rusun Jalan Bekasi KM 2, dan Rusun Rawa Bebek.
Rusun Cakung Barat (300 unit) dibangun oleh PT Padimun Golden, Rusun Jalan Bekasi KM 2 (200 unit) dibangun PT Padimun Golden, Rusun Rawa Bebek (400 unit) dibangun PT Permata Dwi Lestari. Sementara, Rusun Lokbin Semper (245 unit) dibangun PT Marlanco, dan Rusun Marunda sebanyak 300 unit dibangun PT Ganiko Adiperkasa.
Siang ini,
Metrotvnews.com coba melongok pembangunan Rusun Semper yang sempat mangkrak. Dari pantauan, bangunan sudah berdiri, tinggal tahap
finishing.
Cat putih sebagai warna dasar sudah menghiasi bangunan berlantai 16 itu. Beberapa sudah dicat oranye. Sejumlah petugas tampak sedang memasang jendela di bagian atas. Beberapa bagian di lantai 1 sampai 3 sedang diselesaikan.
Petugas jaga proyek mengatakan, lantai 1 sampai 3 untuk berjualan. Hunian warga mulai dari lantai 4 sampai 16. "Sekarang tinggal lantai 14, 15, dan 16, itu yang belom selesai," kata si petugas.
Informasi yang dia dapat, bangunan bakal diserahterimakan pada Pemprov DKI pada April 2017. Dari papan informasi proyek, pelaksana pembangunan dikerjakan PT Marlanco. Sementara perencananya adalah PT Citra Murni Semesta. Nilai proyek mencapai Rp76,5 miliar.
Informasi yang dihimpun, rusun ini diperuntukkan bagi warga pedagang lokasi binaan (Lokbin). Selain warga lokbin, rusun juga disiapkan buat menampung warga yang kena relokasi Pemprov DKI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)