Bogor: Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto blak-blakan soal kondisi terkini penanganan badai covid-19 di kotanya. Menurut dia, kondisinya masih jauh dari terkendali.
"Datanya itu naik, kondisinya masih sangat darurat, dan jauh dari terkendali. Hari ini 436 jumlah kasus yang masih sakit itu 8.444, kemudian warga isolasi mandiri (isoman) itu 5.642. Sementara kapasitas tempat tidur kita hanya 1.200," papar Bima dalam program Prime Talk Metro TV, Kamis, 15 Juli 2021.
Walau mobilitas warga di Kota Bogor sudah menurun, kasus aktif masih belum juga turun. Sehingga Bima melihat, penularannya justru terjadi di rumah atau antara tetangga.
Berdasarkan data, rata-rata warga Bogor yang meninggal saat isoman mencapai delapan orang tiap harinya. Hal ini dikarenakan banyak warga yang tidak bisa ditangani di rumah sakit (RS) ketika sudah parah.
"Persoalan oksigen di Bogor darurat. Sebelumnya, RS Umum Daerah Kota Bogor harus terpaksa mengosongkan Instalasi Gawat Darurat (IGD), dimana tabung oksigen sudah habis. Jadi pasiennya dipindah ke ruang yang oksigennya sentral," ujar Bima. (Mentari Puspadini)
Bogor: Wali Kota Bogor
Bima Arya Sugiarto blak-blakan soal kondisi terkini penanganan badai covid-19 di kotanya. Menurut dia, kondisinya masih jauh dari terkendali.
"Datanya itu naik, kondisinya masih sangat darurat, dan jauh dari terkendali. Hari ini 436 jumlah kasus yang masih sakit itu 8.444, kemudian warga isolasi mandiri (isoman) itu 5.642. Sementara kapasitas tempat tidur kita hanya 1.200," papar Bima dalam program Prime Talk Metro TV, Kamis, 15 Juli 2021.
Walau mobilitas warga di Kota Bogor sudah menurun, kasus aktif masih belum juga turun. Sehingga Bima melihat, penularannya justru terjadi di rumah atau antara tetangga.
Berdasarkan data, rata-rata warga Bogor yang meninggal saat isoman mencapai delapan orang tiap harinya. Hal ini dikarenakan banyak warga yang tidak bisa ditangani di rumah sakit (RS) ketika sudah parah.
"Persoalan oksigen di Bogor darurat. Sebelumnya, RS Umum Daerah Kota Bogor harus terpaksa mengosongkan Instalasi Gawat Darurat (IGD), dimana tabung oksigen sudah habis. Jadi pasiennya dipindah ke ruang yang oksigennya sentral," ujar Bima. (
Mentari Puspadini)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)