Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut kasus aktif covid-19 di Jakarta terdeteksi 9.881 orang per Kamis, 12 Agustus 2021. Jumlah kasus aktif di Ibu Kota kembali di bawah 10 ribu orang sejak Mei 2021.
"Kasus aktif di Jakarta per 12 Agustus 2021 turun di bawah angka 10 ribu kasus," kata Anies dalam keterangan melalui video, Sabtu, 14 Agustus 2021.
Kasus aktif adalah jumlah orang yang positif, yang masih dirawat di rumah sakit, atau masih melakukan isolasi mandiri. Angka tersebut penting diketahui karena berkaitan dengan batas kapasitas fasilitas kesehatan di Ibu Kota.
"Jika kasus aktif terlalu banyak akan menimbulkan beban luar biasa di fasilitas kesehatan," ujar dia.
Anies mengatakan terakhir kali kasus aktif di Jakarta di bawah 10 ribu adalah pada 22 Mei 2021. Selama hampir dua bulan, kasus aktif naik secara eksponensial.
"Sehingga, mencapai puncaknya pada 16 Juli 2021, yaitu 113.137 kasus aktif," kata mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
Baca: GP NasDem DKI Gelar Donor Darah dan Plasma Konvalesen
Anies tapak tilas saat kasus aktif mencapai titik tertinggi. Kala itu, seluruh kamar rumah sakit di Jakarta penuh tidak hanya di ruang intensive care unit (ICU) dan rawat inap.
"Tapi antrean masuk IGD (instalasi gawat darurat) pun panjang meluber ke selasar-selasar bahkan harus membangun tenda darurat," kata dia.
Menurut Anies, penurunan kasus aktif merupakan buah kerja keras seluruh pihak. Hal itu dibarengi kedisiplinan warga Jakarta mematuhi protokol kesehatan.
"Kita semua berhasil menurunkan kurva kasus aktif di bawah 10 ribu dalam waktu kurang dari satu bulan sejak puncak gelombang kedua," kata Anies.
Jakarta: Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan menyebut kasus aktif
covid-19 di Jakarta terdeteksi 9.881 orang per Kamis, 12 Agustus 2021. Jumlah kasus aktif di Ibu Kota kembali di bawah 10 ribu orang sejak Mei 2021.
"Kasus aktif di Jakarta per 12 Agustus 2021 turun di bawah angka 10 ribu kasus," kata Anies dalam keterangan melalui video, Sabtu, 14 Agustus 2021.
Kasus aktif adalah jumlah orang yang positif, yang masih dirawat di rumah sakit, atau masih melakukan isolasi mandiri. Angka tersebut penting diketahui karena berkaitan dengan batas kapasitas fasilitas kesehatan di
Ibu Kota.
"Jika kasus aktif terlalu banyak akan menimbulkan beban luar biasa di fasilitas kesehatan," ujar dia.
Anies mengatakan terakhir kali kasus aktif di Jakarta di bawah 10 ribu adalah pada 22 Mei 2021. Selama hampir dua bulan, kasus aktif naik secara eksponensial.
"Sehingga, mencapai puncaknya pada 16 Juli 2021, yaitu 113.137 kasus aktif," kata mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
Baca:
GP NasDem DKI Gelar Donor Darah dan Plasma Konvalesen
Anies tapak tilas saat
kasus aktif mencapai titik tertinggi. Kala itu, seluruh kamar rumah sakit di Jakarta penuh tidak hanya di ruang intensive care unit (ICU) dan rawat inap.
"Tapi antrean masuk IGD (instalasi gawat darurat) pun panjang meluber ke selasar-selasar bahkan harus membangun tenda darurat," kata dia.
Menurut Anies, penurunan kasus aktif merupakan buah kerja keras seluruh pihak. Hal itu dibarengi kedisiplinan warga Jakarta mematuhi protokol kesehatan.
"Kita semua berhasil menurunkan kurva kasus aktif di bawah 10 ribu dalam waktu kurang dari satu bulan sejak puncak gelombang kedua," kata Anies.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)