Jakarta: Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik mengungkapkan DPRD
setuju mengeluarkan anggaran besar untuk subsidi tarif transportasi. Ia mendukung Provinsi DKI Jakarta menggratiskan biaya transportasi umum.
Hal ini diungkapkan Taufik saat dimintai tanggapan terkait kebijakan subsidi tarif angkutan massal Moda Raya Terpadu (MRT) dan kereta ringan atau light rail transit (LRT).
Menurutnya, sebagai ibu kota dan pemilik APBD terbesar di Indonesia, Pemprov DKI Harusnya bisa menutupi kebutuhan biaya transportasi yang kini menjadi kebutuhan dasar warga.
"Kita bukan masalah besar kecil subsidi tapi kita malah maunya transportasi umum itu gratis. Karena apa, biaya transportasi saat ini cukup besar porsinya dari pengeluaran warga. Kalau bisa gratis itu bisa sangat menghemat biaya hidup," kata dia saat ditemui di Jakarta, Jumat, 22 Februari 2019.
Dampak positif lain yang bisa dituai dari biaya transportasi gratis yakni meningkatnya daya beli masyarakat.
"Itu salah satu kunci membahagiakan warga dengan menekan biaya hidup mereka. Kalau transportasi gratis misalnya warga bisa menabung 20 persen sampai 30 persen pendapatan mereka, itu akan lari ke hal-hal yang bersifat konsumtif. Nah, daya beli akhirnya bisa meningkat," tuturnya.
Baca: Tarif MRT Dihitung per Kilometer
Tahun ini APBD DKI Jakarta mencapai Rp89 triliun. Taufik yang juga politikus Partai Gerindra mengatakan biaya transportasi umum gratis bisa dicapai saat APBD DKI mencapai di atas Rp100 triliun. "Tahun depan bisalah Rp 100 triliun. Sekarang saja sudah Rp 89 triliun," tukasnya.
Taufik mengatakan, belum mengetahui berapa nilai subsidi yang akan digelontorkan untuk tarif MRT dan LRT. Sebabnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum juga meminta pembahasan tarif bersama DPRD.
Taufik menegaskan pihaknya akan mendukung tarif MRT yang diajukan dan siap menyetujui pemberian subsidi tarif.
Jakarta: Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik mengungkapkan DPRD
setuju mengeluarkan anggaran besar untuk subsidi tarif transportasi. Ia mendukung Provinsi DKI Jakarta menggratiskan biaya transportasi umum.
Hal ini diungkapkan Taufik saat dimintai tanggapan terkait kebijakan subsidi tarif angkutan massal Moda Raya Terpadu (MRT) dan kereta ringan atau light rail transit (LRT).
Menurutnya, sebagai ibu kota dan pemilik APBD terbesar di Indonesia, Pemprov DKI Harusnya bisa menutupi kebutuhan biaya transportasi yang kini menjadi kebutuhan dasar warga.
"Kita bukan masalah besar kecil subsidi tapi kita malah maunya transportasi umum itu gratis. Karena apa, biaya transportasi saat ini cukup besar porsinya dari pengeluaran warga. Kalau bisa gratis itu bisa sangat menghemat biaya hidup," kata dia saat ditemui di Jakarta, Jumat, 22 Februari 2019.
Dampak positif lain yang bisa dituai dari biaya transportasi gratis yakni meningkatnya daya beli masyarakat.
"Itu salah satu kunci membahagiakan warga dengan menekan biaya hidup mereka. Kalau transportasi gratis misalnya warga bisa menabung 20 persen sampai 30 persen pendapatan mereka, itu akan lari ke hal-hal yang bersifat konsumtif. Nah, daya beli akhirnya bisa meningkat," tuturnya.
Baca: Tarif MRT Dihitung per Kilometer
Tahun ini APBD DKI Jakarta mencapai Rp89 triliun. Taufik yang juga politikus Partai Gerindra mengatakan biaya transportasi umum gratis bisa dicapai saat APBD DKI mencapai di atas Rp100 triliun. "Tahun depan bisalah Rp 100 triliun. Sekarang saja sudah Rp 89 triliun," tukasnya.
Taufik mengatakan, belum mengetahui berapa nilai subsidi yang akan digelontorkan untuk tarif MRT dan LRT. Sebabnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum juga meminta pembahasan tarif bersama DPRD.
Taufik menegaskan pihaknya akan mendukung tarif MRT yang diajukan dan siap menyetujui pemberian subsidi tarif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)
