Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkap fakta mengagetkan soal penyumbang emisi karbon terbesar. Dia mengatakan penyumbang terbesar bukan dari kendaraan berotor.
"Jadi, bangunan itu adalah kontributor terbesar (emisi karbon). Kita sering kali kalau melihat dekarbonisasi yang dipandang adalah kendaraan bermotor saja, tidak, sesungguhnya bangunan itu menyedot energi 36 persen dan kontribusi kepada emisi karbon global 39 persen," ujar Anies di SD Negeri Ragunan 08, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu, 28 September 2022.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah mengaplikasikan bangunan ramah lingkungan di empat sekolah yang tersebar di beberapa wilayah. Sekolah tersebut menjadi sekolah pertama di Indonesia yang mengusung konsep net zero carbon atau emisi rendah.
"Bila kita tidak mengkoreksi bangunan-bangunan, terutama di perkotaan, maka kualitas udara di tempat ini akan selalu menghadapi masalah. Karena itu, mengapa kita harus menuju pada green building dan kita mulai dari sekolah-sekolah kita,” jelas Anies.
Dia menyebut jumlah sekolah yang menggunakan konsep ramah lingkungan akan bertambah setiap tahunnya. Pada 2023, ditargetkan ada 20 sekolah dengan emisi rendah.
"Mudah mudahan nanti bisa 100, bisa 500. Harapannya terus menerus Jakarta sekolahnya menjadi sekolah yang ramah," bebernya.
Anies berharap bangunan sekolah berkonsep green building ini akan menjadi media edukasi langsung untuk anak-anak. Sehingga, mereka memiliki contoh nyata bangunan yang ramah lingkungan.
“Kita ingin gedung-gedung sekolah menjadi inspirasi dan merangsang untuk berfikir, serta berimajinasi. Dia akan belajar dari bangunan ini, seperti electrical engineering, lalu solar panel, di situ ada fisika murni, ada fisika terapan,” terangnya.
Jakarta: Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan mengungkap fakta mengagetkan soal penyumbang emisi karbon terbesar. Dia mengatakan penyumbang terbesar bukan dari kendaraan berotor.
"Jadi, bangunan itu adalah kontributor terbesar (
emisi karbon). Kita sering kali kalau melihat dekarbonisasi yang dipandang adalah kendaraan bermotor saja, tidak, sesungguhnya bangunan itu menyedot energi 36 persen dan kontribusi kepada emisi karbon global 39 persen," ujar Anies di SD Negeri Ragunan 08, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu, 28 September 2022.
Pemerintah Provinsi (Pemprov)
DKI Jakarta telah mengaplikasikan bangunan ramah lingkungan di empat sekolah yang tersebar di beberapa wilayah. Sekolah tersebut menjadi sekolah pertama di Indonesia yang mengusung konsep
net zero carbon atau emisi rendah.
"Bila kita tidak mengkoreksi bangunan-bangunan, terutama di perkotaan, maka kualitas udara di tempat ini akan selalu menghadapi masalah. Karena itu, mengapa kita harus menuju pada
green building dan kita mulai dari sekolah-sekolah kita,” jelas Anies.
Dia menyebut jumlah sekolah yang menggunakan konsep ramah lingkungan akan bertambah setiap tahunnya. Pada 2023, ditargetkan ada 20 sekolah dengan emisi rendah.
"Mudah mudahan nanti bisa 100, bisa 500. Harapannya terus menerus Jakarta sekolahnya menjadi sekolah yang ramah," bebernya.
Anies berharap bangunan sekolah berkonsep
green building ini akan menjadi media edukasi langsung untuk anak-anak. Sehingga, mereka memiliki contoh nyata bangunan yang ramah lingkungan.
“Kita ingin gedung-gedung sekolah menjadi inspirasi dan merangsang untuk berfikir, serta berimajinasi. Dia akan belajar dari bangunan ini, seperti
electrical engineering, lalu solar panel, di situ ada fisika murni, ada fisika terapan,” terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)