Jakarta: Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mempreteli instalasi gabion di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat. Pembongkaran instalasi pengganti bambu getah getih itu diklaim hanya untuk sementara waktu.
"Untuk persiapan penyelenggaraan acara tahun baru untuk warga Jakarta di Bundaran HI," kata Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta Suzi Marsita saat dihubungi, Selasa, 24 Desember 2019.
Menurut dia, instalasi gabion itu dibongkar Senin, 23 Desember 2019, malam. Instalasi tersebut akan dipasang kembali usai perayaan Tahun Baru 2020.
Instalasi gabion sempat menuai kritik lantaran menelan anggaran Rp150 juta. Belakangan, Suzi menjelaskan anggaran itu gabungan dari anggaran menghias kota, umbul-umbul, dekorasi gelar bunga, dan gabion.
"Bukan hanya membuat satu titik ini tapi satu anggaran di Dinas Kehutanan di bidang pertamanan yang di dalamnya ada susunan layaknya menghias kota," kata Suzi beberapa waktu lalu.
Namun, ia tidak memerinci anggaran pengadaan gabion itu. Ia hanya menegaskan bujet ini memang telah dialokasikan Pemprov DKI dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) untuk menghias kota pada acara tertentu.
"Nanti kita akan detailkan (anggaran gabion), supaya semua menjadi terbuka," ucap dia.
Di sisi lain, Suzi mengatakan pengadaan gabion tidak melalui proses lelang. Tim Teknis Dinas Kehutanan turun langsung menjadi arsitektur pembuatan gabion. Tim teknis tersebut terdiri dari ahli lanskap, ahli sipil, dan arsitektur.
Gabion berupa anyaman kawat yang diisi batu bronjong dan karang. Biasanya, batu bronjong digunakan untuk melindungi dan memperkuat tebing tanah lereng sungai atau lereng tanggul.
Intalasi ini terdiri dari tiga gabion dengan ukuran berbeda. Sisi atas gabion dihiasi bunga Bugenvil yang berfungsi menyerap polutan di Ibu Kota.
Jakarta: Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mempreteli instalasi gabion di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat. Pembongkaran instalasi pengganti bambu getah getih itu diklaim hanya untuk sementara waktu.
"Untuk persiapan penyelenggaraan acara tahun baru untuk warga Jakarta di Bundaran HI," kata Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta Suzi Marsita saat dihubungi, Selasa, 24 Desember 2019.
Menurut dia, instalasi gabion itu dibongkar Senin, 23 Desember 2019, malam. Instalasi tersebut akan dipasang kembali usai perayaan Tahun Baru 2020.
Instalasi gabion sempat menuai kritik lantaran menelan anggaran Rp150 juta. Belakangan, Suzi menjelaskan anggaran itu gabungan dari anggaran menghias kota, umbul-umbul, dekorasi gelar bunga, dan gabion.
"Bukan hanya membuat satu titik ini tapi satu anggaran di Dinas Kehutanan di bidang pertamanan yang di dalamnya ada susunan layaknya menghias kota," kata Suzi beberapa waktu lalu.
Namun, ia tidak memerinci anggaran pengadaan gabion itu. Ia hanya menegaskan bujet ini memang telah dialokasikan Pemprov DKI dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) untuk menghias kota pada acara tertentu.
"Nanti kita akan detailkan (anggaran gabion), supaya semua menjadi terbuka," ucap dia.
Di sisi lain, Suzi mengatakan pengadaan gabion tidak melalui proses lelang. Tim Teknis Dinas Kehutanan turun langsung menjadi arsitektur pembuatan gabion. Tim teknis tersebut terdiri dari ahli lanskap, ahli sipil, dan arsitektur.
Gabion berupa anyaman kawat yang diisi batu bronjong dan karang. Biasanya, batu bronjong digunakan untuk melindungi dan memperkuat tebing tanah lereng sungai atau lereng tanggul.
Intalasi ini terdiri dari tiga
gabion dengan ukuran berbeda. Sisi atas gabion dihiasi bunga Bugenvil yang berfungsi menyerap polutan di Ibu Kota.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OGI)
